Imunisasi
Sabtu, 22 November 2025 22:55 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

JEPARA (Soloaja.co) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menegaskan bahwa peran dan doa dari para alim ulama serta ahli zikir sangat vital bagi ketenangan dan perlindungan Jawa Tengah serta bangsa Indonesia, di tengah banyaknya tantangan dan ujian yang dihadapi saat ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Gus Yasin saat mewakili Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, dalam acara Silaturahmi Mursyid, Manaqib Kubro, Istighosah, dan Pengajian Akbar Idaroh Wustho Jateng & DIY. Acara sakral tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, pada Sabtu, 22 November 2025.
"Saya yakin bila di Indonesia tercurah doa dari para ahli zikir, negara ini pasti akan dijaga Allah SWT," kata Wakil Gubernur.
Pemprov Minta Didoakan dan Menjadi 'Gandulan' Mursyid
Gus Yasin menyampaikan salam dari Gubernur Ahmad Luthfi yang berhalangan hadir dan secara khusus menugaskan dirinya. Gubernur, melalui Wagub, meminta doa dari para mursyid dan ulama yang hadir.
"Beliau (Gubernur) minta agar didoakan, dan Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah yang benar-benar 'gandulan' (bergantung/berpegangan) kepada para mursyid," ujarnya.
Gus Yasin juga meminta doa dari para mursyid agar selalu menjaga zikir, karena menurutnya, zikir akan menjadikan seseorang tidak akan lalai dari ajaran agamanya.
Apresiasi Kebijakan Sarung Hari Jumat untuk ASN
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin turut menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah yang telah menerbitkan keputusan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jateng untuk mengenakan sarung pada hari Jumat.
Keputusan tersebut disambut baik karena dinilai memberikan manfaat ganda. "Terima kasih dengan terbitnya keputusan mengenakan sarung pada hari Jumat, sekaligus memudahkan ASN untuk mengerjakan salat Jumat," pungkas Gus Yasin.
Acara Silaturahmi Mursyid ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan spiritual antara umara (pemimpin pemerintah) dengan ulama, meneguhkan komitmen Pemprov Jateng dalam membangun daerah dengan landasan nilai-nilai agama dan kerohanian.
Bagikan