Terus Merugi, Garuda Indonesia Siap Pensiunkan 1100 Karyawan

Jumat, 20 Agustus 2021 17:01 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dan anak perusahaannya, Citilink, mulai Minggu (1/3), mulai memberikan diskon 50% tiket pesawat ke 10 destinasi wisata. / Dok. Anne Avantie

undefined

JAKARTA (Soloaja.co) - Maskapai Garuda Indonesia kembali akan pensiunkan 1100 karyawannya, dengan anggaran sebesar US$30 juta atau setara Rp43,2 miliar. Program ini termasuk dalam program pensiun dini karyawan BUMN maskapai tahap II sebagai bentuk efisiensi perusahaan.

"Program tahap II (pensiun dini) membutuhkan dana sebesar US$30 juta yang akan dialokasikan dari dana operasional perusahaan per bulannya," ungkap Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam public expose insidentil Garuda Indonesia secara daring, Kamis 19 Agustus 2021.

Dilansir dari TrenAsia.com media jejaring Soloaja.co, Garuda Indonesia terus merugi. Sepanjang 2020, Garuda membukukan kerugian bersih sebesar US$2,47 miliar. Angkanya membengkak dari posisi 2019 lalu yang merugi sebesar US$44 juta.

Hal ini sejalan pendapatan perusahaan dari penerbangan berjadwal yang jeblok dari US$3,44 miliar menjadi hanya US$929 juta. Begitu juga dengan pendapatan kargo dan dokumen penerbangan berjadwal yang turun dari US$326 juta menjadi US$271 juta.

"Eksekusi program tahap II akan dilakukan secara bertahap mempertimbangkan kondisi dan kemampuan perusahaan," terang Irfan.

Sementara, ia mengatakan program pensiun dini sudah dijalankan sejak 2020. Pada tahun lalu, jumlah karyawan yang ikut program tersebut sebanyak 591 karyawan.

Selain pensiun dini, maskapai BUMN itu melakukan beberapa upaya lain untuk mengurangi jumlah karyawan.

Antara lain, mempercepat penyelesaian kontrak bagi pegawai dengan kontrak atau PKWT, tidak melakukan rekrutmen karyawan, dan merumahkan karyawan profesi pilot secara bergantian.

"Kami juga melakukan pemotongan hingga 50 persen dari total penghasilan sampai dengan kondisi perusahaan membaik," jelas Irfan.

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fachrizal pada 20 Aug 2021