Iptek
Sabtu, 13 September 2025 11:35 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
JAKARTA (Soloaja.co) - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan performa yang solid dan optimisme kuat untuk masa depan. Melalui Public Expose 2025 yang digelar secara daring pada Jumat (12/9), Telkom memaparkan hasil paruh pertama tahun ini yang membuktikan keberhasilan transformasi strategis mereka. Perusahaan ini terus bergerak maju untuk menjadi "World-class Digital Ecosystem Enabler" bagi Indonesia.
Empat Pilar Strategis Telkom
Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, menjelaskan bahwa Telkom mengandalkan empat pilar utama untuk menghadapi dinamika industri yang kompetitif:
* Unlocking value: Mengoptimalkan portofolio infrastruktur digital yang luas, seperti fiber optik, untuk membuka peluang pertumbuhan baru.
* Konsolidasi dan streamlining bisnis: Menata ulang portofolio bisnis agar lebih fokus dan efisien.
* Transisi ke strategic holding: Menjadi entitas induk strategis untuk menciptakan nilai jangka panjang di era ekonomi digital.
* Meningkatkan keunggulan operasional: Memperkuat tata kelola dan efisiensi modal.
Awaluddin menegaskan, strategi ini dirancang untuk memastikan Telkom tidak hanya bertahan, tetapi juga bertumbuh secara berkelanjutan.
Infranexia, Senjata Baru di Bisnis Fiber
Salah satu langkah nyata dari strategi ini adalah optimalisasi aset fiber melalui Infranexia. Menurut Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji, tingkat utilisasi jaringan fiber Infranexia baru sekitar 40 persen, menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan.
"Ke depannya, Infranexia bukan hanya sebagai aset infrastruktur, tetapi sebagai platform pertumbuhan yang memainkan peran vital dalam rangka fiberisasi Indonesia," ujar Seno.
Selain itu, Fixed Mobile Convergence (FMC) yang dijalankan oleh Telkomsel juga menjadi fokus utama. Dengan mengintegrasikan layanan fixed broadband dan mobile, Telkomsel berupaya menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pengalaman mereka. Hingga Juni 2025, Telkomsel berhasil menambah sekitar 449 ribu pelanggan baru, mencapai total 10 juta pelanggan.
Kinerja Stabil di Tengah Tantangan
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, memaparkan bahwa hingga semester I 2025, Telkom mencatatkan pendapatan sebesar Rp73,0 triliun. Meskipun turun 3 persen dibanding tahun sebelumnya akibat pelemahan makroekonomi, kemampuan Telkom untuk menjaga profitabilitas tetap terlihat. EBITDA perusahaan mencapai Rp36,1 triliun dengan margin 49,5 persen, sementara laba bersih tercatat Rp11,0 triliun.
"Dengan kinerja yang senantiasa terjaga ini, kami percaya transformasi yang telah dijalankan selama ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan memberikan hasil yang optimal," tutup Honesti.
Bagikan