Solo Jadi Penutup Kejurnas Taekwondo 2025, Diikuti 550 Atlet 6 Provinsi

Sabtu, 15 November 2025 16:27 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001034054.jpg
Solo Open Championship 2025 seri 3 di Edutorium UMS (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) — Sebanyak 550 atlet dari enam provinsi ambil bagian dalam kejuaraan Solo Series Taekwondo Open Championship 2025 yang resmi dibuka di Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada Sabtu (15/11/2025). 

Acara yang berlangsung hingga Minggu (16/11) ini merupakan seri ketiga atau seri penutup dalam rangkaian kejuaraan nasional yang digelar Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) bekerja sama dengan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan.

Mewakili Ketua Umum PBTI Letjen TNI Richard Tampubolon, Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Brigjen TNI Edwin Apria Candra, menyatakan bahwa kejuaraan ini penting sebagai sarana pembinaan dan mengasah mental atlet, khususnya usia muda yang mayoritas berusia 7 hingga 16 tahun.

“Ajang Solo Series Taekwondo Open Championship 2025 hari ini menjadi seri ketiga. Sebelumnya, seri pertama telah dilaksanakan di Bali (21–24 Agustus) dan seri kedua di Panglima TNI Cup di Mabes TNI Cilangkap (26–28 Oktober). Seri di Solo ini menjadi penutup,” kata Brigjen Edwin.

Brigjen Edwin menegaskan bahwa tujuan utama kejuaraan ini adalah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pertandingan, yang secara otomatis akan memunculkan atlet-atlet baru berprestasi. Ia juga menyoroti peran taekwondo sebagai salah satu penyumbang medali terbanyak bagi Indonesia di event internasional seperti SEA Games.

Standar Kompetisi Ditingkatkan

Kepala Bidang Prestasi PBTI, Pino Indra, menambahkan bahwa PBTI saat ini fokus pada peningkatan kualitas pertandingan melalui berbagai seri kejuaraan. Ia memastikan Solo Series telah mengikuti standar yang diterapkan pada seri sebelumnya.

“Kami juga tengah melakukan pembaruan kategori usia untuk meningkatkan kualitas kompetisi,” tutur Pino Indra. Ia menyebut PBTI menyelenggarakan sekitar 18 event nasional per tahun, jumlah yang dinilai sudah sebanding dengan standar negara-negara maju dalam pembinaan taekwondo.

PBTI menyatakan terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang ingin mengembangkan taekwondo di Indonesia.

Kejuaraan yang berlangsung dua hari ini diikuti atlet dari enam provinsi, yakni Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Tengah. Kejuaraan ini mempertandingkan tiga kategori, yaitu Kadet, Pra Kadet, serta yang menarik adalah kategori Paralimpik bagi atlet difabel dari NPC (National Paralympic Committee).