BPJS ketenagakerjaan
Rabu, 24 September 2025 16:40 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
WONOGIRI (Soloaja.co) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonogiri, H. Hariyadi, menyerahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarga almarhum Rooyani, seorang guru di MA Gani Tirtoasri, Tirtomoyo. Penyerahan santunan ini bukan hanya menjadi wujud kepedulian, tetapi juga momentum untuk mengingatkan pentingnya perlindungan jaminan sosial bagi para tenaga pendidik.
Didampingi oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta, Teguh Wiyono, Hariyadi menyerahkan langsung dana Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp42 juta dan beasiswa pendidikan senilai Rp174 juta untuk dua putra-putri almarhum. Santunan ini diterima oleh Arini Nur Ihsanul Kamalia, ahli waris almarhum.
"Santunan ini tidak akan bisa menggantikan kehadiran almarhum, namun ini adalah bukti negara hadir untuk melindungi pekerja Indonesia." ujar Teguh Wiyono.
Perlindungan Pekerja Melalui Program Pemerintah
Hariyadi menjelaskan bahwa program BPJS Ketenagakerjaan merupakan program negara yang pendanaannya sudah diatur secara jelas. Khusus untuk madrasah dan Raudhatul Athfal (RA), anggarannya dapat diambil dari Dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) RA atau Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah. Ia menegaskan bahwa para kepala lembaga tidak perlu ragu, karena petunjuk teknisnya sudah tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 2067 Tahun 2025.
Sejak 2013, Hariyadi telah menyuarakan pentingnya perlindungan ini. Pengalaman pahit di tahun 2016, di mana seorang rekan meninggal tanpa terdaftar dan tidak mendapatkan santunan, menjadi pendorong baginya untuk terus berupaya. "Maka saya imbau semua lembaga RA dan Madrasah se-Kabupaten Wonogiri untuk mendaftar, Ini program negara yang sangat membantu." tegas Hariyadi.
Sosialisasi dan Himbauan Serentak
Pada kesempatan yang sama, Kemenag Wonogiri juga mengadakan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan kepada 152 lembaga RA dan Madrasah. Sebanyak 60 lembaga langsung menyerahkan formulir pendaftaran, menunjukkan antusiasme dan kesadaran akan pentingnya perlindungan ini.
Teguh Wiyono menekankan bahwa perlindungan jaminan sosial tidak hanya berlaku untuk pekerja di perkotaan atau badan usaha besar, tetapi untuk semua orang yang bekerja dan menghasilkan nilai ekonomi untuk diri serta keluarga. “No one left behind in social security,” pungkasnya, mengapresiasi kerja sama Kemenag Wonogiri dalam mengimbau seluruh tenaga pendidik dan kependidikan non-ASN untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Bagikan