Rektor UMMAD
Rabu, 28 Juni 2023 20:57 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
MADIUN (Soloaja.co) – Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Prof. Dr. Sofyan Anif, menjadi Imam dan Khotib sholat Idul Adha di Stadion Wilis Madiun, Rabu 28 Juni 2023.
Dengan tema ‘Membangun Karakter Bangsa yang Unggul Melalui Spirit Hari Raya Qurban 1444 H’, Prof Sofyan mengajak umat Islam melaksanakan ibadah qurban harus diimbangi dengan kesadaran penuh akan esensi dan makna yang hakiki atas peristiwan qurban tersebut.
“Pada hari ini kita melaksanakan napak tilas sejarah besar Nabi Ibrahim dan putranya Ismail A.S, yang telah meletakkan dasar-dasar ketaqwaannya kepada Allah SWT melalui pengorbanan besar yang dilakukan oleh seluruh keluarganya sebagai modal dalam membangun kota Mekkah Al-Mukarromah,” ungkap Sofyan di hadapan ribuan jamaah.
Sehingga kehadirannya, hanya patut disambut dengan perasaan tasyakur dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai momentum untuk mempersiapkan diri dalam membangun masyarakat utama.
Hal itu sebagai bentuk kontribusi kita dalam membangun bangsa Indonesia yang berkemajuan, bangsa yang senantiasa mendapatkan limpahan rahmat, hidayah dan berkah dibawah naungan ridlo Allah SWT.
“Dari contoh peristiwa yang ditunjukkan oleh Nabuyullah Ibrohim A.S. dan putranya Ismail, apabila kita kaji secara mendalam, maka kita tidak saja akan menemukan hakekat qurban yang sebenarnya, tetapi juga akan menjumpai beberapa hikmah yang sangat berarti bagi kehidupan beragama kita dalam rangka mencapai tingkat ketakwaan yang paling tinggi kepada Allah SWT,” paparnya.
Dengan demikian, lanjutnya, momentum yang bernilai mulai ini, tidak sekedar menjadi ritus tanpa makna atau tradisi tanpa arti, akan tetapi dapat dijadikan pelajaran bagi segenap umat Islam dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Secara umum, 4 poin penting pelajaran yang dapat dapat diambil dari peristiwa Qurban.
“Pertama, Qurban dalah sebagai ungkapan rasa kepatuhan dan ketaatan. Ke dua Qurban sebagai tuntutan perjuangan. Qurban sebagai tuntutan keimanan. Qurban sebagai ungkapan kepedulian sosial,” jelas dia yang juga Rektor UMS itu.
Dari beberapa hikmah di atas, Prof Sofyan menekankan dua pelajaran yang secara langsung terkait dengan tema khutbah, yaitu berqurban sebagai tuntutan perjuangan untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat utama menuju Indonesia berkemajuan, dan berqurban sebagai implementasi dari hati yang beriman yang diwujudkan dalam bentuk kepatuhan dan ketaatan menjalankan perintah Allah Azza wa Jalla.
Bagikan