Jumat, 12 April 2024 18:17 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) - The Heritage Palace, wisata gedung bekas pabrik gula dengan bangunan model Eropa, kembali dibuka. Tempat wisata ini terkenal dengan koleksi mobil antik dan museum 3D trick art. Dengan bangunan khas Eropa sangat keren dijadikan spot selfie.
Wisata yang ada terletak di Gembongan, Kartasura, Sukoharjo, ini sempat ditutup, namun kini berganti manajemen dan kembali dibuka sebagai tempat wisata dengan nama baru 'Rasamadu Heritage'.
Sayangnya, saat kembali dibuka untuk umum, kondisinya sepi pengunjung. Fenomena kondisi itu diduga karena adanya pergeseran manajemen dan perubahan nama namun tidak diimbangi dengan promosi yang bagus.
"Ada pergantian nama dari The Heritage Palace yang sudah menyatakan tutup permanen, kini buka kembali berganti nama menjadi Rasamadu Heritage." Ungkap Setyawan, penanggung jawab baru operasional Rasamadu Heritage, Jumat 12 April 2024.
Seperti terlihat pada hari ketiga lebaran saat Polsek Kartasura, Polres Sukoharjo, melaksanakan patroli wilayah ke sejumlah lokasi rawan tindak kriminal dan wisata, nampak pengunjung tempat wisata yang memiliki spot foto bangunan cagar budaya itu sedikit, bisa dihitung dengan jari.
Suasana lengang terlihat saat masuk di pelataran tempat parkir, dimana deretan mobil baik pribadi maupun bus wisata sangat jauh berkurang, tidak seperti lebaran pada tahun lalu. Hanya satu hingga dua mobil dan sepeda motor pengunjung yang nampak.
"Jadi operasional sekarang ini sifatnya masih masa transisi dari manajemen lama (The Heritage Palace) dimana mereka sebelumnya telah mengumumkan tutup permanen," paparnya.
Menurutnya, dari sisi koleksi dan wahana yang biasa dijadikan spot foto pengunjung seperti, museum transportasi, omah kwalik, photo booth, hingga outdoor garden, tidak banyak perubahan. Semua masih sama, kecuali 3D background.
"Untuk koleksi mobil-mobil antik masih sama. Itu memang bukan milik kami tapi sistemnya kerjasama atau profit sharing dengan pemiliknya. Jadi itu sifatnya titipan untuk dipajang disini. Termasuk 3D background itu juga kerjasama, tetapi mereka tidak mau lanjut," papar Setyawan.
Dengan perubahan nama dan manajemen baru, nantinya tempat wisata bangunan kuno bekas pabrik gula yang berdiri sejak 1892 itu akan dibenahi dengan menambah sejumlah konsep baru.
"Salah satunya adalah pemanfaatan salah satu bangunan untuk kegiatan MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions). Mengingat bangunan ini adalah cagar budaya, kami juga sudah konsultasi dengan ahli sejarah untuk mengetahui lebih detail mana yang boleh dirubah dan yang tidak boleh," ujarnya.
Konsep baru tersebut, diungkapkan Setyawan akan mulai dijalankan prosesnya setelah hari raya Idul Fitri. Bahkan pihak manajemen baru juga sudah menggandeng konseptor yang membangun Rumah Atsiri Indonesia di Tawangmangu, Karanganyar.
"Selain MICE, kami juga akan membuat gedung untuk acara pernikahan kecil-kecilan. Tempatnya di gedung sebelah barat yang selama ini tidak terpakai. Nanti setelah semuanya selesai akan kami lakukan grand opening kembali dengan nama baru dan manajemen baru," imbuhnya.
Sementara, Kapolsek Kartasura AKP Tugiyo yang memimpin langsung patroli kewilayahan mengatakan, situasi keamanan libur lebaran di Kartasura secara umum dalam keadaan kondusif.
"Tidak hanya obyek wisata saja yang menjadi sasaran patroli, tapi kami juga menginstruksikan anggota untuk melaksanakan patroli ke pemukiman terutama perumahan-perumahan yang penghuninya saat ini baru mudik," kata Tugiyo.
Dalam patroli itu, Tugiyo juga menyempatkan berdialog dengan tokoh masyarakat setempat untuk menyampaikan pesan-pesan serta meminta jika terjadi gangguan kamtibmas untuk segera menghubungi Bhabinkamtibmas setempat, atau bisa langsung ke piket Polsek Kartasura.
"Kepada warga pemilik kos kami himbau untuk rutin melakukan kontrol, atau paling tidak jika menitipkan pengawasannya kepada ketua lingkungan setempat. Jika ada gangguan kamtibmas jangan segan-segan segera melapor. Anggota kami siaga 24 jam nonstop," pungkasnya.
Bagikan