Polri Mendirikan SMA Taruna Kemala Bhayangkara Dengan Kurikulum IB, Buka Pendaftaran Mulai 2026

Senin, 18 November 2024 16:36 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20241118-WA0024.jpg
Kapolri Jenderal Listyo Sgit Prabowo (Istimewa )

JAKARTA (Soloaja.co) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merencanakan pendirian SMA Taruna Kemala Bhayangkara sebagai sekolah unggulan dengan kurikulum International Baccalaureate (IB), yang diharapkan siap beroperasi pada tahun 2026. Pembangunan sekolah ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk mencetak generasi muda berprestasi dan berkarakter kebhayangkaraan.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya menargetkan seluruh fasilitas sekolah dapat selesai dibangun pada tahun 2025.

"Kami harapkan pada 2025 sudah mulai progres, semua fasilitas sudah dibangun. 2026 Januari insyaAllah semuanya bisa terlihat dan operasional penuh. Bahkan tahun 2025 kita akan coba merekrut dosen dan siswa," ujarnya dalam pertemuan di Mabes Polri, Jumat 15 November 2024.

Dalam pertemuan tersebut, paparan mengenai SMA Taruna Kemala Bhayangkara disampaikan di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit, serta jajaran pejabat utama Polri dan pengurus Bhayangkari. Juga Dirgayuza Setiawan, yang mewakili Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI). 

Dedi menjelaskan bahwa sekolah ini akan fokus pada empat dimensi utama untuk menjamin keberhasilan: teknologi, kualitas pengajar, kurikulum, serta sarana dan prasarana. Dalam struktur organisasinya, Kapolri bertindak sebagai pendiri, dan Wakapolri sebagai pembina, dengan pengawasan yang ketat dari jajaran kepolisian.

"SMA Taruna Kemala Bhayangkara diharapkan menjadi sekolah unggulan yang bertaraf internasional. Selain legalitas yang sudah dipersiapkan, empat dimensi ini—teknologi, kualitas pengajar, kurikulum, serta sarana dan prasarana—menjadi syarat utama untuk mencapai standar tersebut," terang Dedi.

Selain berfokus pada pendidikan internasional, SMA ini akan mempertahankan ciri khas kebhayangkaraan sebagai identitasnya. "Keunggulan SMA Taruna Kemala Bhayangkara adalah khas kebhayangkaraannya. Ini akan menjadi kekuatan pembeda dari sekolah-sekolah unggulan lainnya. Meskipun berskala internasional, kita tetap menjunjung tinggi kearifan lokal," tambahnya.

Dirgayuza Setiawan menambahkan bahwa kurikulum IB dipilih karena terbukti efektif dalam mencetak pemimpin yang kritis dan pembelajar mandiri. "Kurikulum IB adalah yang terbaik untuk mencetak pemimpin yang berpikir kritis dan pembelajar seumur hidup, serta mampu memecahkan masalah dengan baik," jelasnya.

Namun, Dirgayuza mengungkapkan bahwa di Indonesia masih terbatas jumlah sekolah dengan kurikulum IB, yang hanya memiliki kapasitas 5.000 kursi setiap tahunnya, sementara jumlah anak usia sekolah meningkat signifikan setiap tahunnya. 

"Saat ini ada sekitar 4 juta anak lahir setiap tahun di Indonesia, tetapi hanya tersedia 5.000 kursi di sekolah berkurikulum IB. Selain itu, mayoritas siswa dari keluarga kelas menengah ke bawah tidak memiliki fasilitas belajar yang mendukung di rumah," ujar Dirgayuza.

Dengan berdirinya SMA Taruna Kemala Bhayangkara ini, Polri berharap dapat memberikan akses pendidikan berkualitas dan berstandar internasional kepada generasi muda Indonesia, sekaligus mencetak calon pemimpin masa depan yang tangguh dan berkarakter.