PLN Peduli Dukung Batik Ciprat Karya Diffabel Wonogiri Viral Nasional

Jumat, 16 Juni 2023 13:20 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

IMG-20230617-WA0000.jpg
PLN peduli berikan bantuan untuk batik ciprat karya difabel di Wonogiri (PLN UP3 Sukoharjo )

WONOGIRI (Soloaja.co) - PLN dukung Pembangunan Rumah Produksi Batik Ciprat Karya Barokah melalui program bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli. Batik karya diffabel (tuna rungu dan tuna wicara) ini makin laris di pasaran, bahkan tembus pasar nasional.

Sebelumnya, batik yang berdiri sejak tahun 2017 ini terkendala lokasi usaha yang sempit sehingga mengalami keterbatasan produksi. Padahal permintaan akan produk batik ciprat ini makin tinggi seiring bertambahnya waktu, dengan strategi pemasaran agresifnya yang menggunakan media sosial.

Bertempat di Balai Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri dilakukan simbolis penyerahan bantuan TJSL PLN Peduli kepada Rumah Produksi Batik Ciprat Karya Barokah. 

Acara ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Wonogiri, Anggota DPRD Kabupaten Wonogiri, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Wonogiri, Forkompicam Kismantoro dan juga Kepala Desa/Lurah Kecamatan Kismantoro.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Wonogiri, Teguh Setiyono, menyampaikan bahwa hal ini merupakan salah satu bentuk penguatan sinergi, serta dukungan yang telah diberikan oleh PLN dengan kabupaten Wonogiri.

“Harapan kita bersama, bantuan sebagai bentuk TJSL ini benar-benar memberikan kontribusi positif dalam upaya peningkatan kesejahteraan kelompok masyarakat yang membutuhkan dukungan dalam pengembangan usaha," ungkapnya.

Dalam acara tersebut diserahkan bantuan secara simbolis dari PLN sebanyak Rp 355 juta untuk pengembangan rumah produksi dan alat bahan batik serta sarana prasana batik. 

Sejak tahun 2022, PLN telah mendampingi dan memberi dukungan kepada usaha Batik Ciprat ini melalui bantuan berupa alat membatik, pelatihan dan sertifikasi.

Manager UP3 Sukoharjo, Aryta Wulandari mengatakan bahwa dengan bangkitnya UMKM seperti ini membantu mewujudkan perekonomian desa yang kuat, maju dan mandiri, sehingga mimpi Indonesia Maju akan makin mudah untuk diwujudkan.

“Semoga ini menjadi titik awal untuk membangkitkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal di sekitarnya. Di awal produksi batik ciprat ini memiliki omzet 15 juta rupiah saja, namun kini sudah berkembang jauh menjadi 25 juta rupiah setahun," tambahnya.

Dalam produksinya, Pemilik Rumah Produksi dibantu oleh 9 orang penyandang disabilitas serta 3 orang pendamping. Para difabel ini pun merasa terbantu dengan berdirinya workshop ini dari yang semula merasa malu dan rendah diri hingga kini bisa mencukupi kebutuhan sendiri maupun keluarga.

Salah satu pengelola Batik Ciprat, Yoyok Ernowo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN. 

"Saya sangat berterimakasih kepada PLN karena sudah memberikan bantuan kepada kami untuk membuat rumah produksi baru yang sangat luas, dengan adanya rumah produksi yang baru kami bisa bekerja dan mengembangkan usaha kami, bisa memperkenalkan hasil karya rekan-rekan difabel di kampung kami dan ini salah satu sarana untuk memperluas pemasaran produk batik ciprat," ungkapnya.

Hingga saat ini, Yayasan Pucung Mandiri Sejahtera yang mengelola Rumah Produksi Batik Ciprat ini telah memasarkan produknya selain di lingkup lokal di Kabupaten Wonogiri juga menjangkau Solo Raya, Sukoharjo, Semarang, hingga luar Jawa Tengah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, bahkan luar pulau Jawa seperti Bali, Riau, Jambi dan Kalimantan.

Sebagai binaan PLN, rumah produksi batik ciprat ini juga sering diikutsertakan dalam setiap pameran BUMN sehingga karya batik ciprat ini semakin dikenal oleh masyarakat.