telkomsel
Kamis, 04 September 2025 13:51 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
BATANG (Soloaja.co) - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menegaskan bahwa majelis zikir dan manaqib bukan sekadar kegiatan spiritual, melainkan sarana penting untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus menjaga keberkahan dan ketenangan suatu daerah.
Hal ini disampaikan Gus Yasin saat menghadiri majelis zikir Jam'iyyah Manakib Jawahirul Ma'ani di Pondok Pesantren Ar-Roudloh, Limpung, Batang, Kamis (4/9/2025). Acara ini dirangkai dengan peringatan Maulidurrasul, zikir, istigotsah, dan doa bersama yang juga dihadiri oleh pengasuh ponpes setempat dan Wakil Bupati Batang.
"Tidak ada orang yang hadir dalam kegiatan seperti ini membawa masalahnya. Sepulang dari sini, lanjutkan istigotsahnya," pesan Gus Yasin.
Teladan Akhlak Nabi Muhammad
Gus Yasin menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW, yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, merupakan teladan utama. Ia mengutip QS Al-Anbiya ayat 107, Wa ma arsalnaka illa rahmatan lil ‘alamin, untuk mengingatkan pentingnya meneladani sifat kasih sayang Rasulullah.
Menurut Gus Yasin, doa dari para ahli ibadah sangat dibutuhkan oleh pemerintah. "Pemerintah butuh didoakan agar daerah ayem (tenang). Beberapa hari lalu banyak demo, yang pusing tentu kepala daerah. Dengan doa, suasana bisa kembali tenang," ujarnya.
Ia menambahkan, jika para pemimpin dekat dengan majelis zikir dan meneladani akhlak Nabi, mereka akan takut mengambil hak rakyat. Gus Yasin juga mengajak masyarakat untuk aktif memberikan masukan. "Doakan kami agar bisa memimpin dengan baik. Kami juga siap dikritik, sebab pemimpin tidak mungkin melihat semua hal. Tapi dengan masukan, kita bisa menyelesaikan bersama," pungkasnya.
Bagikan