jawa tengah
Sabtu, 29 Januari 2022 15:53 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Tantangan besar dihadapi pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sukoharjo, yang baru dilantik, Sabtu 29 Januari 2022.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus IPSI Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro usai pelantikan.
"Pembinaan IPSI Jawa Tengah sudah baik dan merata. Cuma memang, untuk IPSI di Sukoharjo ini belum bisa menelurkan atlet berprestasi, ini tantangan untuk pengurus baru," kata Harry Nuryanto Soediro.
Dengan pengurusan masa bakti 2021 hingga 2025 diharapkan pembinaan kedepan lebih serius serta menunjukan prestasinya. Apalagi pencak silat ini menjadi olahraga unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Perlu diketahui DBON ini sebagai perwujudan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021.
"Pada tahun ini sudah ada pelaksanaan Pra Porprov sehingga pesilat bisa dipersiapkan untuk Porprov 2023," jelasnya.
Beberapa event yang harus dihadapi pesilat ini waktu dekat ini yakni Asian Indoor & Martial Art Games, SEA Games dan Asian Games. Untuk itu pesilat asal Sukoharjo diharapkan bisa berprestasi menuju event tersebut. Event yang dihadapi ini, dikatakan Ketua Umum IPSI Kabupaten Sukoharjo, Wiyono merupakan tantangan besar dan berat.
"IPSI Sukoharjo mempersiapkan wasit juri dari bawah. Tak kalah penting,siapkan pelatih pelatihnya dan atlitnya, sekaligus mengembangkan kesenian," kata Wiyono, Ketua Umum IPSI Kabupaten Sukoharjo.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sukoharjo, Sungkono. Pihaknya memiliki hajatan besar yaitu Porprov dengan dimulai pra Porprov diawali pada bulan Agustus. Targetkan, satu emas untuk cabor pencak silat. Dengan begitu ia berharap dana pembinaan dimaksimalkan karena dana untuk 46 cabang olahraga sebesar Rp 700 juta.
"Walaupun tidak seberapa, stimulan dana bantuan operasi, untuk itu IPSI monggo, dimaksimalkan bantuan operasional tersebut," jelasnya.
Terkait dana pembinaan Kepala Bidang Dispora Kabupaten Sukoharjo, Marwan kalau dana belakang ini dialihkan untuk COVID 19. Namun ia meyakinkan kalau Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memperhatikan pembinaan olahraga serta tahun ini diharapkan tidak ada halangan. Bahkan program unggulan olaharga ini diwujudkan adanya pembangunan gor indoor di Kabupaten Sukoharjo senilai Rp 5,2 milyar
"Dengan dibangunnya gor ini maka Sukoharjo untuk olahraga tidak lagi dipandang sebelah mata. Gor ini mewah dan gor tipe B, ada hall yang bisa digunakan untuk beberapa cabor," terangnya.
Ia berharap pada bulan Desember 2022 bisa selesai dan bisa digunakan pada tahun 2023 mendatang. Bahkan untuk IPSI Sukoharjo nanti bisa menggunakan untuk pembinaan atlet.
Bagikan
jawa tengah
22 hari yang lalu