UMKM
Jumat, 22 Agustus 2025 14:05 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
BLORA (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengambil langkah cepat dalam menangani kebakaran sumur minyak di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025, dini hari, ini diduga berasal dari aktivitas pengeboran ilegal dan mengakibatkan tiga korban jiwa, beberapa luka-luka, dan ratusan warga mengungsi.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, langsung meninjau lokasi kejadian pada Jumat, 21 Agustus 2025. Ia datang bersama sejumlah pejabat provinsi dan Forkopimda Kabupaten Blora untuk memastikan api segera terkendali dan memberikan bantuan kepada para korban.
"Kami berupaya api segera terkendali. Pemerintah hadir untuk menangani sekaligus memastikan kejadian ini tidak terulang," tegas Taj Yasin di lokasi.
Kesalahpahaman Regulasi Jadi Pemicu
Menurut Taj Yasin, salah satu penyebab utama munculnya sumur-sumur minyak baru yang rawan kecelakaan adalah kesalahpahaman masyarakat mengenai regulasi pengeboran.
Ia menjelaskan bahwa setelah terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025, Pemprov Jateng telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mengatur pengelolaan pengeboran, khususnya pada sumur-sumur tua.
"Banyak yang mengira setiap sumur baru otomatis akan dilegalkan. Padahal aturan itu mengatur sumur tua yang sudah ada, dengan syarat harus ditinjau dan disurvei agar tidak membahayakan warga sekitar," jelasnya.
Selain Blora, potensi kasus serupa juga ada di Cilacap dan daerah lain di Jawa Tengah. Karena itu, pemerintah provinsi bersama Pertamina dan para ahli akan terus menertibkan sumur-sumur tak berizin di seluruh wilayah.
Bantuan dan Pencegahan Kasus Serupa
Saat ditanya mengenai relokasi, Taj Yasin menyebut belum ada rencana untuk merelokasi warga.
Namun, ia memastikan akan dilakukan penertiban pada sumur-sumur ilegal. Untuk rumah warga yang rusak, Pemprov akan segera melakukan pendataan dan memastikan bantuan diberikan sesegera mungkin.
"Semua laporan tetap kami kaji, termasuk dokumen pendukungnya. Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten terus berkoordinasi agar kasus serupa bisa dicegah," pungkasnya.
Peristiwa tragis ini berdampak pada 750 jiwa yang terpaksa mengungsi. Pemerintah daerah terus berupaya maksimal untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga.
Bagikan