motor
Rabu, 18 Desember 2024 16:37 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bersama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) melaksanakan langkah inovatif dengan mengonversi sepeda motor dinas berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.
Sebagai langkah awal, enam unit motor dinas dari berbagai dinas di Sukoharjo telah dikonversi dan diresmikan dalam serah terima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo, dan Dekan FT UNS, Prof. Wahyudi, di Lobby Menara Wijaya, Rabu 18 Desember 2024.
Dukungan terhadap Kebijakan Dekarbonisasi
Sekda Sukoharjo, Widodo, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat untuk mendorong daerah bermigrasi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
“Ini adalah langkah awal untuk memotivasi dan mensosialisasikan kendaraan listrik. Ke depan, kami akan mengalokasikan anggaran untuk mendukung program ini. Kami juga berharap pemerintah pusat, terutama Kementerian ESDM, dapat memberikan subsidi tambahan untuk percepatan migrasi kendaraan dinas berbahan bakar konvensional ke kendaraan listrik,” kata Widodo.
Enam unit motor hasil konversi tersebut diharapkan menjadi contoh bagi dinas lain dan masyarakat untuk mengikuti langkah serupa.
Kontribusi Fakultas Teknik UNS
Dekan FT UNS, Prof. Wahyudi, menjelaskan bahwa konversi ini merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi dan pengurangan emisi karbon. Ia menegaskan bahwa Fakultas Teknik UNS telah memiliki lisensi resmi untuk melakukan konversi motor listrik dan siap membantu SMK di Sukoharjo agar mampu melakukan konversi secara mandiri dengan supervisi UNS.
“Dengan teknologi yang ada, kami ingin menunjukkan bahwa kendaraan konvensional bisa dikonversi menjadi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Biaya konversi berkisar Rp16 juta per unit, namun dengan subsidi, biaya ini bisa ditekan hingga Rp6 juta. Harapannya, ini dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk beralih ke kendaraan listrik,” ungkap Wahyudi.
Manfaat dan Keunggulan Konversi Motor Listrik
Motor listrik hasil konversi memiliki kecepatan rata-rata 50 km/jam dengan daya tahan baterai hingga lima tahun. Selain ramah lingkungan, konversi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi matahari. Dengan teknologi ini, kita bisa menyimpan energi tersebut untuk kebutuhan kendaraan listrik. Jika pemerintah berhasil memigrasi seluruh kendaraan dinas, masyarakat pasti akan mengikuti,” tambah Wahyudi.
Dorong Ekonomi Hijau dan Kemandirian Energi
Program ini juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, khususnya dengan melibatkan SMK sebagai bagian dari rantai produksi dan perawatan motor listrik. Selain itu, motor listrik dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan, mendukung Indonesia untuk mencapai kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon.
Langkah kolaboratif antara Pemkab Sukoharjo dan FT UNS ini menjadi pionir bagi daerah lain dalam mendukung ekonomi hijau dan program elektrifikasi kendaraan menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Bagikan