BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Terus Perluas Jangkauan Kepesertaan

Kusumawati - Rabu, 18 Desember 2024 10:50 WIB
Kacab BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Teguh Wiyono bersama Jajaran pejabat lainnya (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Surakarta terus mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kepesertaan masyarakat pekerja di Solo.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, Teguh Wiyono, mengatakan bahwa pihaknya kini lebih aktif berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengurangi gap antara jumlah angkatan kerja dan peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Kerja sama dengan pemerintah daerah sangat penting. Ini adalah tugas bersama, termasuk dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), untuk memastikan masyarakat pekerja terlindungi," ujar Teguh, dalam media gathering di Baron House Solo, Selasa 17 Desember 2024.

Saat ini, cakupan Universal Coverage Jamsostek (UCJ) di kota Solo baru mencapai 44,24% dari total penduduk bekerja. Masih ada gap sebesar 12,78% untuk mencapai target cakupan 57,02% pada 2025. Dari 227.164 penduduk bekerja, baru 100.512 tenaga kerja yang terlindungi, sehingga masih ada gap sebesar 126.652 orang.

Untuk mencapai target kepesertaan UCJ sebanyak 149.607 tenaga kerja pada 2025, BPJS Ketenagakerjaan akan memperluas jangkauan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

Media gathering BPJS Ketenagakerjaan Surakarta bersama wartawan Solo

"Tahun ini kami sudah turun ke kelurahan dan RT, baik untuk sektor formal seperti UMKM maupun nonformal mandiri. Tahun depan kami akan memperkuat ekosistem di tingkat bawah untuk menjangkau lebih banyak pekerja," katanya.

Teguh juga menekankan pentingnya keterlibatan kelurahan karena mereka lebih dekat dengan masyarakat.

"Kelurahan dapat membantu mendeteksi usaha-usaha yang berkembang di wilayah mereka. Kami akan terus mengkomunikasikan hal ini dengan pemerintah desa dan kelurahan," tambahnya.

Selain pekerja formal, BPJS Ketenagakerjaan juga mendorong masyarakat di sektor nonformal seperti pedagang, petugas kebersihan, dan pengelola bank sampah untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat pekerja, baik formal maupun nonformal, dapat terlindungi dari risiko kerja," ujar Teguh.

Dengan langkah-langkah ini, BPJS Ketenagakerjaan Surakarta optimis dapat mempersempit gap kepesertaan dan memastikan masyarakat Solo mendapatkan manfaat jaminan sosial yang lebih luas.

Editor: Redaksi
Tags Teguh WiyonoBagikan

RELATED NEWS