Investor
Jumat, 20 September 2024 15:19 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko diketahui merilis peringatan keras bahwa setiap serangan terhadap negaranya akan memicu Perang Dunia III.
“Saya ingin memperingatkan para lawan, pesaing-pesaing kita dan mereka yang belum mengerti. Jangan lakukan itu. Serangan terhadap Belarus adalah Perang Dunia Ketiga,” ujar Lukashenko dalam sebuah forum di Minsk, ibu kota Belarus, dilansir Anadolu, Kamis, 19 September 2024.
“Saya sudah katakan bahwa sikap damai Belarus jangan dianggap sebagai kelemahan. Ketika saya mengatakan ini, jangan berpikir saya menggertak atau melebih-lebihkan. Tidak, ini serius. Kali ini, kami punya sesuatu untuk dijadikan jawaban yang lebih kuat daripada sebelumnya,” imbuhnya.
Menurutnya, Belarus terletak di episentrum dan berada di persimpangan berbagai jalur, karena selain sebagai pusat geografis Eropa, banyak perang telah melewati wilayah Belarusia.
“Kami akan melakukan apa saja untuk memastikan tidak ada lagi perang di tanah kami, baik di generasi kami maupun di generasi Anda,” ujarnya.
“Kami, generasi tua, penuh dengan keinginan untuk memberi Anda tanah yang damai, indah, dan layak. Saya bersumpah kepada Anda bahwa kami memiliki sesuatu untuk dijawab, kami memiliki semua yang diperlukan untuk membuat mereka berpikir sebelum bergerak ke arah kami,” ungkapnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, otoritas Belarus kerap mengeluhkan konsentrasi pasukan Ukraina di perbatasan serta perkembangan militer Polandia.
Mengenai hal tersebut, negara mana saja yang dianggap menjadi tempat aman untuk tinggal jika Perang Dunia III pecah? Yuk, simak artikel berikut!
Dilansir dari Times of India, negara yang dianggap menjadi tempat paling aman untuk tinggal jika Perang Dunia III pecah:
Negara Nordik ini secara konsisten menempati posisi teratas dalam Indeks Perdamaian Global (Global Peace Index/GPI) selama beberapa tahun terakhir, hal ini menunjukkan Islandia jarang terlibat dalam konflik internasional.
Islandia dikenal sebagai salah satu negara paling damai di dunia, dengan letak geografis yang relatif terpencil dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Dihiasi dengan cadangan air tawar yang melimpah, sumber daya laut, dan sumber energi terbarukan, Islandia mencapai swasembada, mengurangi kekhawatiran tentang ketergantungan pada negara lain untuk sumber daya penting.
Selandia Baru berada di peringkat kedua dalam Indeks Perdamaian Global. Negara Pasifik ini sering bersikap netral dalam berbagai konflik. Selandia Baru, dengan demokrasinya yang stabil dan sejarahnya yang bebas dari konflik perang, berdiri sebagai negara maju yang tersembunyi.
Dengan tanah yang subur, air bersih, dan kemampuan untuk menghasilkan makanannya sendiri, daerah pegunungan Selandia Baru menawarkan tempat berlindung alami dalam menghadapi potensi invasi.
Swiss dikenal sebagai negara yang paling sering dikaitkan dengan netralitas politik, bahkan selama Perang Dunia II. Negara ini dilindungi oleh medan pegunungan, geografi yang terkurung daratan, serta banyak tempat perlindungan nuklir.
Bahkan jika terjadi serangan nuklir, penduduk Swiss tetap terlindungi dengan baik oleh bunker-bunker tersebut dan dikelilingi oleh pegunungan, menciptakan pertahanan yang kuat terhadap negara-negara tetangga yang sedang dilanda perang.
Greenland adalah pulau terbesar di dunia, dan merupakan wilayah kedaulatan Denmark. Secara geografis, pulau ini terpencil dan bersikap netral dalam urusan geopolitik. Dengan populasi yang hanya sekitar 56.000 orang, kemungkinan Greenland menjadi target serangan dari negara lain sangat kecil.
Sementara Denmark, yang merupakan bagian dari Uni Eropa dan NATO, mungkin akan menghadapi dampak utama jika terjadi perang di Eropa, Greenland, sebagai negara konstituen otonom, tetap berada jauh secara strategis dan tidak terlibat dalam aliansi politik.
Wilayahnya yang terpencil dan bergunung-gunung menjadikannya lokasi yang menguntungkan untuk bertahan jika terjadi serangan.
Masuknya Indonesia dalam daftar ini berasal dari posisinya yang secara tradisional netral dalam urusan politik global. Sesuai dengan kebijakan luar negeri, Indonesia dianggap bertindak secara mandiri dalam urusan internasional dan sangat mengedepankan perdamaian dunia.
Terletak di tengah Samudra Pasifik yang luas, Tuvalu adalah negara yang sangat terpencil dengan populasi hanya 11.000 orang dan tidak terlibat dalam aliansi politik. Populasinya yang kecil dan sumber daya yang minim membuatnya tidak menarik bagi negara-negara besar yang terlibat dalam perang dunia.
Meskipun dianggap aman dari ancaman perang, negara pulau ini memiliki infrastruktur yang lemah dan sumber daya alam yang terbatas. Selain itu, Tuvalu tidak menarik bagi pihak manapun untuk diserang dan juga rentan terhadap gempa bumi serta tsunami.
Meski Argentina pernah terlibat dalam konflik, seperti Perang Falkland pada tahun 1982, negara ini dianggap sebagai salah satu tempat yang paling mungkin untuk bertahan dari kelaparan. Argentina memiliki berbagai tanaman, termasuk gandum, sehingga jika terjadi debu nuklir yang menghalangi sinar matahari, penduduk Argentina sudah memiliki cadangan pangan yang memadai.
Pada tahun 1971, setelah bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bhutan mengumumkan netralitasnya dalam konflik apapun.
Dikelilingi oleh Pegunungan Himalaya, lokasi unik Bhutan memberikan perlindungan yang sangat baik, tersembunyi dari potensi ancaman. Dengan komitmen terhadap kemerdekaan luar negeri dan upaya hati-hati untuk menghindari keterlibatan diplomatik, Bhutan tetap menjadi target invasi yang tidak logis.
Pantai Chile membentang sepanjang 6.437 kilometer, atau seperti jarak antara Moskow, Rusia, dan Madrid, Spanyol. Negara ini juga memiliki beragam tanaman dan sumber daya alam, yang memudahkan proses bertahan hidup. Infrastruktur dan pembangunan di Chile juga dianggap paling maju di Amerika Selatan.
Terletak di tengah Samudra Pasifik yang luas, Fiji adalah negara kepulauan yang terpencil dengan populasi yang relatif sedikit dan komitmen terhadap kebijakan luar negeri yang damai. Negara kepulauan ini terletak 4.345 kilometer dari negara terdekatnya yakni Australia.
Hutan yang subur, sumber daya mineral yang kaya, dan area perikanan yang melimpah menjadikan Fiji sebagai tempat perlindungan yang menarik di tengah ketidakpastian global, menyediakan perlindungan yang tenang jauh dari ancaman potensial.
Fiji memiliki angkatan bersenjata yang terdiri dari sekitar 6 ribu prajurit dan menempati posisi tinggi dalam Indeks Perdamaian Global.
Itu dia beberapa negara yang diyakini aman jika perang dunia 3 pecah.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 19 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 20 Sep 2024
Bagikan