Kamis, 26 Januari 2023 00:49 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) – Kota Solo kembali menambah satu lagi destinasi ilmu pengetahuan alam dan budaya. Yakni dengan dibangunnya Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo, di kawasan Pedaringan Solo.
Dimulainya pembangunan ditandai dengan groundbreaking, oleh Dato Sri Prof. Dr. Tahir selaku founder dan CEO Mayapada Group beserta Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Rabu 25 Januari 2023.
Museum ini terdiri dari museum budaya, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan dasar, museum teknologi, serta museum astronomi dan antariksa. Selain itu, museum ini juga dilengkapi dengan pusat riset, perkuliahan, dan diskusi ilmiah untuk seluruh masyarakat.
Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo akan dibangun diatas lahan seluas 5 ha milik Perusahaan Umum Daerah Pedaringan dengan menggunakan dana hibah dari Tahir Foundation.
Selain sebagai pusat budaya dan ilmu pengetahuan, museum ini akan menampilkan taman botani dengan koleksi tumbuhan dari berbagai belahan dunia dengan halaman luar museum yang menjadi tempat rekreasi publik berupa taman permaculture, taman hutan, taman bunga, serta ruang piknik berupa hamparan rumput yang dilengkapi permainan anak.
Dato Sri Prof. Dr. Tahir selaku founder dan CEO Mayapada Group pada sambutannya menyampaikan perjalanan hidup, dedikasi, kecintaan dan motivasi terkait keinginannya agar masyarakat Indonesia dapat memperbaiki nasib mereka.
“Hidup itu sangat punya makna, usia dan umur berbeda. Mungkin usia saya 71 tahun ini tapi umur tergantung. Jika sumbangsih dan pekerjaan kita banyak. Usia tidak dapat berubah, namun umur dapat berubah” ujarnya
“Anggaran kalau dari hardware antara Rp 400 sampai Rp 600 miliar, karena luas bangunan hampir 60 ribu meter persegi,” kata Tahir usai peletakan batu pertama.
Selain Dr. Tahir, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga menyampaikan bahwa Kota Solo sedang mengebut pembangunan sehingga kedepannya akan banyak kolaborasi antara investor dan CSR. Tidak lupa, Walikota Surakarta menyampaikan terkait penamaan museum yang harus membawa branding Kota Solo.
"Perkembangan yang luar biasa sekali, fisik kita kebut semua, tapi mungkin satu catatan saja terkait penamaan museum budaya, sains, dan teknologi, bengawan Solo. Saya orangnya simple-simple saja pak. Nanti kita pikir lagi untuk penamaannya. Kalau saya sih pengen simple dan tetap membawa branding Solo seperti Solo Technopark, Solo Safari. Jadi branding Solonya harus ada,” ungkapnya.
Rencananya pembangunan museum akan selesai pada bulan September 2024 dan mampu menjadikan Kota Solo sebagai salah satu pusat budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia dalam rangka mempersiapkan generasi muda Indonesia yang cerdas menyongsong era globalisasi.
Bagikan