MR Epple: Inovasi Waxing Alami dari UMKM Karanganyar yang Tembus Pasar Nasional Berkat Shopee

Sabtu, 29 Maret 2025 18:37 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000300397.jpg
Marcellino dan Eprillia owner MR Epple (soloaja.co)

KARANGANYAR (Soloaja.co) Di tengah tantangan ekonomi akibat pandemi, sepasang suami istri asal Karanganyar, Jawa Tengah, berhasil membangun sebuah usaha produk waxing lokal yang kini dikenal secara luas di Indonesia. Usaha tersebut bernama MR Epple, yang merupakan singkatan dari nama pendirinya, Marcellino Radiktya dan Eprillia.

"Awal mula MR Epple dimulai dari kondisi yang serba terbatas. saya sebelumnya menjalankan usaha eyelash extension, harus menghentikan aktivitasnya karena pembatasan sosial. sampai akhirnya punya ide membuat produk waxing berbahan dasar alami seperti gula, madu, dan lemon. Tak disangka, dari eksperimen sederhana itulah lahir produk andalan Honey Sugar Wax by MR Epple." ungkap Eprillia, ditemui di kantornya di desa Gedongan Colomadu Karanganyar.

Berliku perjalanan MR Epple, khususnya dalam permodalan apalagi mereka terlilit hutang bank. sampai akhirnya mereka memanfaatkan pinjaman dari shoppe yang kemudian bisa mengubah hidup mereka.

MR Epple kini dikenal dengan produk-produk waxing alami yang aman untuk kulit, bahkan kulit sensitif sekalipun. Varian yang ditawarkan antara lain Honey Sugar Wax, Vanilla Sugar Wax, dan Peach Sugar Wax. Produk ini mampu mencabut bulu hingga ke akar tanpa menimbulkan iritasi, dan menjadi solusi waxing rumahan yang praktis dan higienis. Selain itu, MR Epple juga merilis produk perawatan tambahan seperti serum after wax dan deodoran alami.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp35.000 hingga Rp88.000, produk MR Epple telah menarik perhatian konsumen dari berbagai daerah. Produksi bulanan mencapai 6.000 hingga 7.000 kemasan, dan pemasaran dilakukan melalui e-commerce besar seperti Shopee Mall, Tokopedia, dan Blibli. Mereka juga memiliki jaringan reseller yang berkembang pesat.

Yang lebih membanggakan, MR Epple tidak hanya berdampak secara ekonomi bagi pendirinya, tetapi juga bagi komunitas sekitar. Usaha ini kini mempekerjakan 13 orang dan bermitra dengan petani serta pelaku UMKM lokal untuk pengadaan bahan baku, seperti gula dan lemon. Konsep pemberdayaan ini menjadi nilai tambah dalam pengembangan bisnis mereka.

Kisah MR Epple menjadi bukti bahwa kreativitas dan semangat pantang menyerah mampu mengubah krisis menjadi peluang. Di tengah gempuran produk luar negeri, MR Epple berdiri sebagai contoh nyata bahwa produk lokal pun bisa unggul di pasar nasional.