ATR
Minggu, 19 Mei 2024 18:26 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
JAKARTA (Soloaja.co) - Bank Dunia memberikan penghargaan pada Indonesia sebagai best practice administrasi pertanahan, dalam Reforma Agraria. Penghargaan tersebut diterima Menteri Agraria dan dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Amerika Serikat.
“Sebuah kehormatan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyampaikan kisah sukses yang menjadi best practice administrasi pertanahan, dalam Reforma Agraria dan ini yang saya sampaikan dalam forum tersebut. Alhamdulillah kita banyak menerima respons positif dari berbagai pihak, baik dari Bank Dunia maupun negara-negara lain peserta konferensi tersebut,” ucap Menteri AHY saat kedatangannya di Bandara Soetta, Sabtu 18 Mei 2024.
Di Amerika Serikat itu, tepatnya di Washington DC, Menteri ATR/Kepala BPN menghadiri World Bank Land Conference 2024. Kegiatan tersebut baru digelar kembali setelah lima tahun vakum, sejak penyelenggaraan terakhir di tahun 2019.
Menteri AHY menyampaikan bahwa dunia mengapresiasi langkah berani Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pengukuran dan pendaftaran tanah dalam tujuh tahun belakangan ini. Hasilnya, pada tahun 2024 ini sudah lebih dari 112 juta bidang tanah yang bisa terdata. Angka itu merupakan kenaikan 50 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Saat bicara di depan forum internasional yang diinisiasi Bank Dunia pihaknya menegaskan pentingnya menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah bagi para pemilik tanah. Selain itu, dengan kepastian hukum hak atas tanah, para investor bisa menjadi lebih yakin untuk berinvestasi di Indonesia karena lebih aman, sehingga mereka dapat memperhitungkan prospek dan produktivitasnya.
“Jangan sampai kemudian potensi Indonesia yang besar ini, untuk dijadikan tempat industri dan komersial, tersia-siakan karena ketiadaan kepastian hukum ini, para investor ini akhirnya berpindah ke negara lain, ke negara tetangga kita. Kita juga harus punya iklim dan ekosistem investasi yang semakin baik, kompetitif, dan menjanjikan. Ini yang bisa menarik capital masuk ke Indonesia dan pada akhirnya bisa menopang pertumbuhan
ekonomi kita,” lanjut Menteri AHY.
Di kesempatan yang sama, Menteri AHY juga mengungkapkan bahwa sepulangnya dari Washington DC ini, pada Minggu (19/05) ia akan bertolak lagi ke Bali untuk menghadiri World Water Forum (WWF).
Acara ini merupakan forum internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia. Ini juga forum internasional terakhir yang dihadiri Presiden Jokowi.
“Ini juga event yang sangat penting karena kita ingin berbicara keamanan sumber daya air, ini bukan hanya isu lokal tapi isu dunia. Kita tahu banyak kawasan dunia yang juga mengalami water scarcity, kelangkaan air. Populasi manusia bertambah terus, kebutuhan industri dan produksi juga terus bertambah, sedangkan air makin lama makin terbatas supply-nya,” jelas Menteri AHY.
Bagikan
ATR
setahun yang lalu