Pemerintah
Rabu, 19 Maret 2025 18:47 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLOAJA.CO - Kekhusyukan bulan Ramadhan terusik. Sekitar 404 orang warga sipil Palestina (kemungkinan bertambah) kembali menjadi korban kebrutalan serangan Israel pada selasa siang (18/03/2025). Suasana Ramadhan sama sekali tidak menghalangi Israel melanjutkan penyerangan. Warga Palestina yang baru menikmati ketenangan selama dua bulan tiba-tiba kembali dipaksa hidup dalam ketakukan suasana perang yang tiada akhir. Entah sampai kapan Ironi kemanusiaan terus berlanjut di bumi para Nabi.
Kebuntuan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas mengancam situasi peperangan berlanjut. Secara kasat mata kita bisa melihat bahwa suasana damai yang dinikmati warga sipil Palestina dalam dua bulan terakhir adalah hasil dari perundingan para pihak dan bukan hasil dari peperangan. Karena itu usaha-usaha untuk meneruskan perundingan dan mencegah kelanjutan perang antara Israel dan Hamas harus lebih diutamakan demi menghentikan jatuhnya korban sipil yang lebih banyak lagi.
Sedari awal kita telah memahami bahwa situasi konflik Israel dan Palestinya adalah situasi yang tidak berimbang. Dalam konflik apapun yang posisi para pihaknya tidak seimbang akan sangat sulit untuk diselesaikan. Posisi yang tidak seimbang dapat menggiring salah satu pihak melakukan tindakan sewenang-wenang. Melakukan intimidasi, eksploitasi dan standar ganda. Kesewenang-wenangan yang dialami warga sipil Palestina hari ini bahkan sudah sampai pada bentuk puncaknya. Nyawa warga sipil terus berjatuhan seolah tidak dianggap bernilai sama sekali.
Penderitaan warga Palestina menjadi lengkap karena status mereka _stateless_ tidak seperti kita yang berstatus warga sipil dari negara berdaulat. Tidak ada kekuasaan politik dan hukum yang berdaya melindungi hak-hak dasar mereka. Hal ini diantara banyak hal yang harus kita syukuri karena pendiri bangsa kita berinisiatif membentuk Republik Indonesia yang salah satu tujuannya adalah melindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia. Palestina belum memiliki negara semacam itu.
Dalam pesan Ramadhan yang khidmat ini sudah saatnya negara-negara mayoritas muslim di seluruh dunia memperbaiki komitmen terhadap kemerdekaan bangsa Palestina seperti dukungan yang mereka lakukan dulu kepada Kemerdekaan Indonesia. Dukungan itu harus dituangkan dalam bentuk langkah-langkah nyata. Partai-partai politik juga memiliki peran yang tidak kalah penting karena melalui wakil-wakilnya yang duduk di Pemerintahan dapat membuat usulan-usulan kebijakan strategis untuk bisa ditindaklanjuti sebagai kebijakan di negara masing-masing.
Partai Bulan Bintang terus mengamati dan mengikuti perkembangan konflik yang dialami saudara-saudara muslim di Palestina. Untuk itu pada periode kepengurusan yang sekarang, Partai Bulan Bintang memperbaiki komitmen terhadap nasib bangsa Palestina dengan membentuk satu struktur di bawah Wakil Ketua Umum Bidang Khusus yang dinamakan *_Ketua Bidang Isu Palestina, Keummatan dan Dunia Islam._*
Struktur ini nantinya akan membentuk dan memimpin sebuah Tim Khusus yang bertujuan membantu Pemerintah Republik Indonesia di bawah presiden Prabowo Subianto untuk mengkaji dan merumuskan usaha-usaha persiapan untuk Kemerdekaan Palestina setidak-tidaknya dalam 2 (dua) hal: _pertama_, menentukan _*positioning*_ atau posisi strategis Indonesia terhadap konflik Israel dan Palestina. _Kedua_, menentukan _*peace offering*_ atau usulan-usulan perdamaian yang efektif dari Indonesia utamanya untuk menjabarkan _Two States Solution_ (solusi dua negara) seperti yang pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo tahun lalu.
Sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia tidak hanya memiliki posisi yang sangat strategis mewakili suara umat islam di dunia, tetapi juga menyandang tanggung jawab amanah yang sangat besar untuk berperan aktif menyuarakan nasib saudara-saudara muslim di Palestina dan berbagai belahan dunia. Sadar akan Amanah dan tanggung jawab yang besar itu, maka Partai Bulan Bintang berkomitmen untuk membantu Pemerintah Republik Indonesia untuk bersuara mengomandoi pesan - pesan damai islam yang _rahmatan lil alamin_ ke seluruh dunia.
Dengan komitmen itu mudah-mudahan dapat meningkatkan peran dan keterlibatan Indonesia di mimbar-mimbar dunia. Sekalipun berada jauh di fasifik selatan dan jauh dari medan-medan konflik, tetapi Indonesia bisa tampil berperan aktif memberikan jasa-jasa baik bagi usaha-usaha perdamaian di seluruh belahan dunia. Semoga. (opini)
*Gugum Ridho Putra, S.H.,M.H, Ketua Umum Partai Bulan Bintang*
Bagikan
Pemerintah
5 bulan yang lalu
Serangan siber
6 bulan yang lalu
Sepak bola
8 bulan yang lalu