SD Muhammadiyah PK Kottabarat
Jumat, 24 Januari 2025 09:33 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) - Sebanyak 455 murid SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo mengikuti rangkaian kegiatan mendongeng dan character building dalam rangka memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. 1446 Hijriah. Acara ini digelar di aula sekolah, Jl. Dr. Moewardi No.24, Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo, pada Kamis 23 Januari 2025.
Ketua pelaksana Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Taryanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan perjalanan luar biasa Nabi Muhammad saw. yang dilakukan dalam semalam untuk menerima perintah salat lima waktu dari Allah Swt.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan nilai-nilai religius, terutama terkait ibadah salat. Harapannya, para murid dapat menyempurnakan gerakan salat, melaksanakan salat tepat waktu, dan tidak lagi menunda-nunda salat untuk urusan duniawi,” ungkapnya.
Dengan tema “Menjadikan Salat sebagai Refleksi untuk Akhlak yang Berkualitas”, acara dibagi menjadi dua sesi. Untuk kelas I hingga III, kegiatan mendongeng bersama Kak Ijal dan boneka kesayangannya, Ijul, menjadi fokus utama. Sementara itu, murid kelas IV hingga VI mengikuti sesi character building bersama narasumber Arif Priyanto.
Dalam sesi mendongeng, Kak Ijal menyampaikan pentingnya ibadah salat sebagai salah satu amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah Swt. di hari kiamat. Ia juga menjelaskan mukjizat perjalanan Isra Mikraj yang diawali dengan perintah salat sebanyak 50 kali sehari, kemudian atas kasih sayang Allah, diperpendek menjadi lima kali sehari.
“Isra Mikraj adalah perjalanan penuh mukjizat. Kita wajib bersyukur dan mengambil hikmah dengan melaksanakan salat secara istikamah dan tepat waktu,” pesan Kak Ijal.
Antusiasme murid tampak dari ungkapan Davina Cerelia Wijaya, salah satu murid kelas II. “Aku masih sering bolong-bolong salat lima waktu, sekarang aku jadi lebih tahu arti dan manfaat salat, salah satunya bisa masuk surga tanpa hisab,” ucapnya penuh semangat.
Sementara itu, dalam sesi character building, Arif Priyanto menjelaskan perjalanan Isra Mikraj sebagai hadiah dari Allah Swt. untuk Nabi Muhammad saw. setelah melewati masa duka mendalam atas wafatnya istri dan pamannya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama muslim melalui nasihat yang tidak menyakitkan.
“Perjalanan Isra Mikraj menunjukkan banyak peristiwa simbolik yang luar biasa. Ini menjadi pengingat bagi kita untuk saling menasihati dengan cara yang baik,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan pembagian doorprize kepada murid-murid yang berhasil menjawab pertanyaan dari narasumber. Sebelum kembali ke kelas, para murid diberi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk merefleksikan pemahaman mereka tentang perjalanan Isra Mikraj.
Peringatan Isra Mikraj tahun ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai akhlak mulia pada murid serta memotivasi mereka untuk lebih disiplin dalam menjalankan salat lima waktu.
Bagikan