Komdigi Dorong Satgas Media Sosial Lebih Kreatif dan Adaptif Bangun Citra Positif Pemerintah

Kamis, 15 Mei 2025 21:44 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000413700.jpg
Bimtek Satgas Media Sosial: Bangun Citra Positif Pemerintah Melalui Media Sosial’ di Aula Kartini BBPMP Jawa Tengah (soloaja.co)

SEMARANG (Soloaja.co) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menekankan pentingnya peran pengelola media sosial pemerintah atau Satgas Media Sosial dalam membangun citra positif pemerintah di tengah era digital yang serba cepat dan dinamis.

Dorongan ini disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk "Bangun Citra Positif Pemerintah Melalui Media Sosial" yang digelar di Aula Kartini Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, Kamis 15 Mei 2025.

Ketua Tim Kelembagaan Komunikasi Pemerintah Daerah Kementerian Komunikasi dan Digital, Agus Tri Yuwono, menjelaskan bahwa media sosial kini menjadi lini depan dalam penyebaran informasi publik. Berdasarkan data Januari 2025, lebih dari 5,2 miliar orang di dunia menggunakan media sosial, termasuk 139 juta pengguna aktif di Indonesia.

“Artinya, komunikasi pemerintah tak lagi cukup hanya mengandalkan media tradisional. Media sosial kini menjadi garda terdepan dalam menyampaikan kebijakan, membangun narasi kebangsaan, dan memperkuat kepercayaan publik,” ujar Agus Tri dalam sambutannya.

Ia menambahkan, tantangan membangun citra positif di era digital membutuhkan pendekatan yang lebih kreatif dan responsif. Oleh karena itu, Satgas Media Sosial diharapkan mampu menghadirkan konten menarik, akurat, dan kekinian, serta menyusun strategi komunikasi digital yang efektif dan adaptif terhadap isu yang berkembang.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah melalui Kabid E-Government, Iswahyudi, mengingatkan pentingnya tanggung jawab moral dan etika digital dalam pengelolaan media sosial pemerintah.

“Jangan sampai kesalahan pribadi seperti membuka situs asusila atau judi online justru mencoreng nama baik institusi. Admin media sosial wajib berhati-hati dan profesional dalam setiap tindakan,” tegasnya.

Narasumber lain dari platform edukasi digital Kok Bisa, Florentina Dyah Ayu Kumala, melihat potensi besar dalam pengembangan konten media sosial di Indonesia. Ia menyarankan agar Satgas fokus pada platform yang sesuai dengan segmentasi audiens, serta menonjolkan keunikan dan cerita dalam setiap konten.

Sementara itu, praktisi media sosial Rulli Nasrullah menambahkan pentingnya dukungan peralatan produksi dan keterampilan teknis dalam pembuatan konten. Menurutnya, kamera, mikrofon, dan tripod adalah alat dasar yang harus dimiliki, selain kemampuan menyusun strategi, menulis konten, dan melakukan branding.

“Branding adalah kunci. Karena dari situlah nilai sebuah konten terbentuk,” ujarnya.

Bimtek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia komunikasi pemerintah, sekaligus memperkuat sinergi pusat-daerah dalam membangun ekosistem komunikasi publik yang adaptif, inklusif, dan terpercaya.