Kodim Sukoharjo Gandeng Komunitas Gelar Vaksinasi di Bantaran Sungai Bengawan Solo

Kamis, 21 Oktober 2021 19:29 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

Kodim Sukoharjo
Vaksinasi (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Kodim 0726/Sukoharjo bersama sejumlah komunitas menggelar vaksinasi untuk masyarakat bantaran Sungai Bengawan Solo, daerah Laban, Mojolaban, Sukoharjo, Kamis 21 Oktober 2021.

Komunitas yang digandeng Kodim Sukoharjo antara lain Pejuang Sosial Community (PSC), Omah Sambung, Neswroom Peduli, Foreder dan Yukata Peduli. 

Nampak antusias masyarakat masih cukup tinggi, Terlihat dari 500 dosis vaksin yang disediakan, ada 650 pendaftar. 

"Antusias masyarakat bantaran untuk vaksin sangat tinggi. Dari 500 dosis yang mendaftar 650. Itupun masih ada warga yang menyusul. Terpaksa kami alihkan pada sesi berikutnya pada tanggal 26 Oktober di Favehotel solobaru," ungkap dr Kunari Mahanani, koordinator kegiatan vaksin dari PSC.

Dandim Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan menyatakan pihaknya masih terus menyisir warga yang belum divaksin dengan model jemput bola atau mendekati kantong masyarakat pinggiran.

"Kali ini kita menyisir bantaran Sungai Bengawan Solo. Masih banyak warga yang belum divaksin, selain ditempat sini kita akan pantau lagi," ungkap Dandim.

Kegiatan vaksin digelar di Banana Garden, Laban, Mojolaban, Sukoharjo, dirangkai dengan acara penyuluhan dan pendataan Keluarga Berencana bersama BKKBN dan Gus Nabil Haroen, Anggota komisi IX DPR-RI. 

Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Sukoharjo melakukan sosialisasi penguatan pendataan keluarga.

"Tujuan penguatan pendataan keluarga sebagai database semua kebijakan pemerintah dengan metode melalui beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keharmonisan keluarga itu." Ungkap Kepala  DP2KBP3A Sukoharjo Proboningsih Dwi Danarti.

Dari pertanyaan dalam penguatan pendataan keluarga tersebut, nantinya akan dijadikan tolok ukur untuk mengetahui tingkat keharmonisan sebuah keluarga, dimana menurut Probo, sesuai tujuan akhir BKKBN, yakni pembangunan manusia yang berkualitas.