PAUD
Jumat, 19 Desember 2025 16:17 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

SEMARANG (Soloaja.co) – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peran Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jawa Tengah yang dinilai berhasil meningkatkan angka partisipasi PAUD secara signifikan dalam waktu relatif singkat sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, angka partisipasi PAUD di wilayah tersebut berhasil naik dari 47 persen menjadi 53 persen sepanjang tahun 2025.
Apresiasi ini disampaikan Gus Yasin saat menghadiri Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, pada Kamis (18/12/2025). Kegiatan ini mengusung tajuk “Ngopeni Bocah, Wajib Nglakoni Setahun Pra-Sekolah.”
Pendidikan Usia Dini Sebagai Fondasi Kemajuan
Mewakili Gubernur Jateng, Gus Yasin menekankan bahwa penguatan pendidikan usia dini merupakan fondasi penting bagi kemajuan daerah dan bangsa.
"Jariyah dan amal di pendidikan itu luar biasa. Negara bisa maju dan kuat kalau ditopang pendidikan. Pendidikan yang paling baik ya di usia dini," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pengawalan pendidikan pada usia 0–3–6 tahun adalah kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan, dengan fokus tidak hanya pada angka partisipasi, tetapi juga kenyamanan anak.
"Bukan itu saja, anak-anak ini senang enggak? Kalau mereka senang ke sekolah, ada rasa kangen, maka ke depannya juga akan bagus," ucapnya.
Gus Yasin menyoroti bahwa keberhasilan meningkatkan partisipasi PAUD ini sangat krusial mengingat tantangan lain di Jawa Tengah, yakni masih tingginya angka putus sekolah di jenjang menengah.
"Angka putus sekolah di Jateng masih tinggi. Data yang saya terima setelah kami analisa, setelah kerja keras Bunda PAUD, di tahun 2025 ini luar biasa kenaikannya," kata Taj Yasin, seraya menambahkan bahwa kenaikan ini sebanding dengan jerih payah yang telah dilakukan.
Dari sekitar 2.188.000 anak usia dini di Jawa Tengah, saat ini sudah sekitar 1.210.000 anak yang terlayani PAUD.
Tantangan Kebijakan dan Pemanfaatan Posyandu
Di sisi lain, Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah Hj. Nawal Arafah Yasin, M. S. I, dalam laporannya menyampaikan bahwa peningkatan partisipasi PAUD masih dihadapkan pada sejumlah tantangan kelembagaan dan kebijakan.
"Selama 12 tahun Provinsi Jawa Tengah belum memiliki program kerja dan Peraturan Gubernur tentang PAUD integratif, serta anggaran untuk mendukung tugas," kata Nawal.
Ia juga menyoroti rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD yang berdasarkan data BPS 2024 masih berada di angka 47,5 persen, serta adanya ketimpangan layanan di pedesaan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov Jawa Tengah mendorong peningkatan komitmen kebijakan, perluasan akses di wilayah terisolasi, dan penguatan kualitas melalui kemitraan semesta. Nawal secara khusus menyoroti peran besar swadaya masyarakat dan pemanfaatan layanan dasar.
"Di Jawa Tengah ada 49.149 posyandu. Ini bersumber dari swadaya masyarakat dan bisa meningkatkan akses PAUD tanpa menguras anggaran," jelasnya.
Nawal berharap apresiasi ini menjadi motivasi bagi seluruh guru PAUD agar terus berinovasi dan meningkatkan kreativitas sehingga tercipta PAUD yang holistik, integratif, dan bermutu.
Bagikan