Gubernur Jateng
Rabu, 10 September 2025 22:04 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SEMARANG (Soloaja.co) - Provinsi Jawa Tengah mendapat suntikan dana segar senilai Rp135 miliar dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Anggaran besar ini akan difokuskan untuk meningkatkan hilirisasi sektor perkebunan, terutama pada tiga komoditas unggulan: tebu, kopi, dan kelapa.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Abdul Roni Angkat, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program hilirisasi perkebunan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Khusus Jawa Tengah, setelah kita mapping, dapatlah alokasi Rp135 miliar. Salah satunya untuk tebu dengan kawasan seluas 11 ribu hektare,” kata Roni setelah bertemu Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Rabu (10/9/2025).
Mengejar Target Swasembada Gula
Pengembangan komoditas tebu menjadi prioritas utama. Pasalnya, kebutuhan gula nasional—baik untuk konsumsi maupun industri—masih jauh dari kata cukup. Saat ini, produksi gula nasional berada di angka 2,4 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi mencapai 2,9-3 juta ton. Kekurangan ini mendorong Kementan untuk menargetkan penambahan lahan tebu seluas 100 ribu hektare secara nasional.
"Dengan tambahan 500 ribu ton, tahun depan gula kristal putih kita aman dan sudah swasembada gula konsumsi," ujar Roni penuh optimisme.
Gubernur Ahmad Luthfi menyambut baik program ini dan berjanji akan mendukung penuh. Ia langsung menginstruksikan dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan dinas pertanian di kabupaten/kota. “Intinya kami akan dukung. Kami akan maksimalkan,” tegas Luthfi.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Defransisco Dasilva Tavares, menambahkan bahwa persiapan untuk komoditas kopi dan kelapa sudah 100 persen siap.
"Sedangkan tebu masih 80,75 persen. Tebu ini nanti yang akan didorong oleh Gubernur dan besok akan ada rapat dengan kawan-kawan bupati dan wali kota agar dipercepat," jelas Defransisco.
Kontributor Utama Nasional
Jawa Tengah sendiri merupakan produsen tebu terbesar ketiga di Indonesia, dengan luas areal tebu pada 2024 mencapai 58.633 hektare. Selain itu, Jawa Tengah juga menjadi kontributor besar untuk komoditas kopi dan kelapa.
“Produksi tahun 2024 dari tiga komoditas itu 100 persen bahkan lebih. Dari potensi itulah, Kementan melihat Jateng bisa meningkatkan lebih tinggi lagi karena kita support nasional,” tutup Defransisco.
Bagikan