Jelang Ramadan, Saatnya Bangun Bisnis Hijab dengan Budget Kecil

Selasa, 11 Februari 2025 15:05 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Jelang Ramadan, Simak Tips Bisnis Hijab dari Nol dengan Modal Kecil
Jelang Ramadan, Simak Tips Bisnis Hijab dari Nol dengan Modal Kecil

JAKARTA – Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, memiliki peran penting dalam perkembangan tren fesyen muslim di tingkat global.

Menurut jurnal berjudul "Pengaruh Tren Hijab Terhadap Minat Beli Kaum Wanita Muslimah", hijab merupakan bagian dari kewajiban dalam menutup aurat bagi umat Islam dan sering kali dianggap sebagai refleksi dari tingkat keimanan seseorang.

Namun, seiring berjalannya waktu, hijab tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tetapi juga telah berkembang menjadi bagian dari tren fesyen bagi wanita muslim.

Apalagi, sebentar lagi lebaran 2025, pasti banyak masyarakat yang mencari hijab. Tentu saja hal ini bisa menjadi bisnis yang menawarkan peluang dan keuntungan cukup besar, terlebih jika kalian sudah paham bagaimana cara menjualnya.

Melihat fenomena saat ini, di mana hijab juga menjadi bagian dari fesyen, semakin banyak gerai yang menjual berbagai jenis hijab. Untuk menarik perhatian konsumen, produsen terus bersaing dalam menciptakan gaya hijab terbaru, bahkan memberikan nama-nama unik agar lebih mudah diingat oleh pembeli.

Penjualan hijab pun semakin beragam, mulai dari toko fisik, lapak dadakan di pinggir jalan, hingga berjualan dari rumah dengan memanfaatkan smartphone dan media sosial.

Industri toko hijab telah mengalami pertumbuhan yang pesat selama bertahun-tahun. Jika kalian memiliki minat dalam dunia fesyen dan kewirausahaan, membangun bisnis hijab kecil bisa menjadi peluang yang menguntungkan sekaligus memuaskan. Namun, mengubah ide menjadi bisnis nyata bisa terasa menantang, terutama bagi pemula di industri ini.

Untuk itu, berikut beberapa tips cara memulai bisnis hijab dari nol dengan modal kecil.

Tips Bisnis Hijab dari Nol dengan Modal Kecil

Cara mulai bisnis hijab dari nol dengan modal kecil:

1. Cari Tahu Target Pasar Bisnis Hijab

Pastikan kalian menentukan pasar yang sesuai dan dapat diandalkan. Dalam bisnis hijab, target utama biasanya adalah remaja hingga dewasa muda dari generasi milenial. Sementara, mereka yang berusia sekitar 40 tahun ke atas mungkin kurang tertarik dengan tren hijab yang semakin beragam saat ini.

Mengetahui target pasar sangat penting karena akan berpengaruh pada strategi promosi dan pemilihan lokasi. Selain itu, jenis produk yang ditawarkan juga bisa disesuaikan dengan kelompok usia tertentu, apakah untuk remaja, dewasa muda, atau model yang dapat digunakan oleh semua kalangan.

Selain itu, serta pahami gaya dan preferensi mereka. Selain itu, pelajari produk serta strategi pemasaran dari bisnis hijab lain yang menjadi kompetitor agar dapat bersaing secara efektif.

Kalian juga perlu selalu mengikuti tren fashion hijab terkini. Pastikan produk yang kalian tawarkan tetap relevan dan sesuai dengan perkembangan mode, agar tidak terlihat ketinggalan zaman.

Oleh karena itu, lakukan riset secara mendalam sejak awal agar bisnis dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala akibat kesalahan dalam menentukan pasar.

2. Pilih Produk yang akan Dijual

Pilih jenis hijab yang ingin kalian jual, apakah hijab instan, segi empat, atau pashmina. Selain itu, tentukan bahan yang akan digunakan agar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.

Jangan lupa untuk menyediakan berbagai aksesori pelengkap hijab, seperti pin, bros, inner hijab, dan lainnya. Menyediakan produk tambahan ini dapat melengkapi koleksi yang ditawarkan dan menarik lebih banyak pelanggan.

3. Tentukan Harga

Nah, jika target utama kalian adalah pelajar atau mahasiswa, pastikan harga yang ditawarkan tetap terjangkau. Pilihlah harga yang kompetitif dan sesuai dengan pasar. Hindari menetapkan harga yang terlalu tinggi dibandingkan dengan standar pasar, karena dapat memengaruhi minat pembeli dan membuat produk kalian kurang diminati.

4. Cari Supplier

Jika kalian memulai bisnis hijab dengan modal terbatas, sebaiknya tidak langsung memproduksi sendiri. Sebagai alternatif, carilah supplier yang sesuai dengan target pasar yang kalian tuju.

Banyak grosir hijab dengan beragam pilihan produk. Lakukan riset terlebih dahulu ke beberapa supplier sebelum memutuskan, agar hijab yang kamu jual benar-benar sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan.

Pilih supplier yang terpercaya dan menyediakan bahan berkualitas. Lakukan riset pasar, bandingkan beberapa pilihan supplier, dan pastikan mereka menawarkan produk dengan kualitas baik, harga kompetitif, serta layanan pengiriman yang tepat waktu.

5. Tentukan Nama Brand

Tentukan nama brand yang unik dan menarik agar mudah dikenali serta diingat oleh konsumen. Pastikan juga untuk mengecek ketersediaan nama brand tersebut. Pilihlah nama yang belum digunakan dan bebas dari hak paten agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Untuk mempermudah bisnis kalian diingat, kalian bisa menciptakan logo yang merepresentasikan identitas bisnis kalian. Dengan logo yang khas, konsumen akan lebih mudah mengingat produk yang kalian tawarkan.

6. Promosi

Jika modal kalian belum mencukupi untuk berjualan secara offline, memanfaatkan media sosial dan e-commerce adalah pilihan yang tepat untuk menjalankan bisnis online.

Jika sasarannya adalah milenial muda, promosi yang terlalu frontal atau hard selling kurang efektif, bahkan bisa membuat calon pembeli enggan. Sebagai gantinya, gunakan pendekatan soft selling dan content marketing yang lebih menarik.

Manfaatkan media sosial sebagai platform promosi dengan membuat konten dalam bentuk video, gambar, infografis, atau lainnya. Jika mampu, buat juga tulisan yang informatif dengan sentuhan soft selling agar lebih menarik.

Salah satu cara menarik minat calon pelanggan adalah dengan mengadakan giveaway. Jika memiliki anggaran lebih, bekerja sama dengan influencer hijab bisa menjadi strategi yang efektif.

Tapi, jika budget terbatas, kalian bisa mengalihkan strategi dengan menggunakan iklan berbayar di media sosial untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Tetap aktif di media sosial untuk meningkatkan engagement, dan adakan event seperti lomba atau kontes guna memperkuat brand awareness.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 11 Feb 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 11 Feb 2025