Inspiratif! Lulusan UMS Asal Zimbabwe, Jatuh Hati pada Toleransi dan Nasi Goreng Pedas

Senin, 22 September 2025 20:16 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1000835195.jpg
Mahasiswa Zimbabwe wisuda UMS (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Suasana khidmat wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan dihiasi kisah-kisah inspiratif. Salah satunya datang dari Tinashe Wesley Muchemwa, S.T., seorang mahasiswa internasional asal Zimbabwe yang berhasil menuntaskan studi di Jurusan Teknik Mesin.

Bagi Tinashe, menimba ilmu di UMS adalah sebuah perjalanan yang tak terlupakan. Bukan hanya soal akademis, ia juga aktif di berbagai kegiatan kampus, bahkan bergabung dengan tim basket UMS. "Saya sangat menyukai bola basket, dan bermain bersama tim Basket UMS memberikan banyak kenangan indah," kenangnya penuh senyum pada Sabtu (20/9).

Rasakan Toleransi dan Kekayaan Budaya
Selama di Indonesia, Tinashe tak hanya mendalami ilmu teknik. Ia juga merasakan langsung kekayaan budaya, bahkan sempat tampil menari di atas panggung dan mencoba berbicara bahasa Jawa. Namun, yang paling berkesan baginya adalah keramahan dan toleransi di UMS.

Sebagai seorang penganut Kristen yang menempuh pendidikan di kampus Islam, Tinashe merasa sangat diterima. "Saya tidak pernah merasa dikucilkan. Muhammadiyah menerima baik mahasiswa Kristen maupun Muslim," jelasnya. Ia mengaku banyak belajar tentang Islam dan memiliki banyak teman Muslim yang selalu mendukungnya.

Dari sisi kuliner, Tinashe juga punya kenangan manis. Di antara beragam hidangan Indonesia, nasi goreng pedas menjadi favoritnya. "Nasi goreng adalah makanan favorit saya, apalagi yang pedas," katanya.

Misi Mulia: Mempromosikan UMS di Zimbabwe
Tinashe menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dosen UMS yang dinilainya sangat komunikatif dan membantu studinya. Setelah lulus, ia berencana kembali ke Zimbabwe untuk memulai karier di bidang teknik penerbangan dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, Tinashe memiliki satu misi mulia: memperkenalkan UMS di negaranya. "Saya akan pulang ke Zimbabwe dan memperkenalkan UMS agar dikenal di negara saya," tegasnya. Ia berharap UMS terus membuka peluang bagi mahasiswa internasional dari Afrika, Asia, dan Eropa, menjadi kampus yang semakin mendunia.