Kamis, 11 Februari 2021 02:51 WIB
Penulis:Kusumawati
SOLO (Soloaja.co) - Perayaan Imlek 2572 tahun 2021 yang berada di tengah pandemi, benar benar digelar secara sederhana. Sejumlah Klenteng di Solo, Jawa Tengah, memilih tidak menggelar perayaan, tidak ada barongsai atau keramaian lainnya. Bahkan Grebeg Sudiro yang menjadi tradisi pesta pluralitas Imlek di Solo juga ditiadakan.
Tak hanya itu, Klenteng Tien Kok Sie, klenteng terbesar di Solo, yang berada di komplek Pasar Gedhe tersebut memilih menutup pintu gerbang pada malam Imlek, hari Kamis (11/02) hingga Hari Raya Imlek pada hari Jumat (12/02).
“Sebelum pandemi semua kegiatan baik internal maupun eksternal selalu melibatkan umat dan massa. Khusus tahun ini kita tidak melakukan kegiatan tersebut. Semua ritual tetap dijalankan tapi secara sederhana dan terbatas. Kita ambil keputusan ini agar tidak terjadi klaster baru dari tempat ibadah khususnya klenteng,” kata Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie Sumantri Dana Waluyo, Rabu 10 Februari 2021.
Sumantri menjelaskan, tetap menerapkan protokol kesehatan ritual akan dijalankan oleh 20 pengurus dari 40 pengurus yang ada. Sumantri mengatakan ritual Imlek tetap dijalankan seperti mencuci dan membersihkan para suci (patung para dewa), ritual tolak bala (Po Un), ibadah malam Imlek, ibadah hari raya Imlek dan Cap Go Meh.
“Bersih-bersih interior klenteng bersamaan dengan mencuci dan membersihkan para suci biasanya dilakukan selama 3 hari, kemarin bisa selesai 1 hari. Karena upacara ini hanya boleh dilakukan sekali dalam setahun menjelang tahun baru”, tutur Sumantri.
Untuk ritual Po Un, tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Setiap tahun, Klenteng Tien Kok Sie menerima umat dan masyarakat dari Solo dan luar Solo, ada sebanyak 500 an orang.
“Biasanya, Ritual tolak bala ini kita mendatangkan pendeta Budha, ada beberapa tahapan seperti rambut dipotong sedikit, kemudian diguyur 1 gayung seperti keramas dengan doa-doa harapan biasanya kami sediakan 500 handuk untuk mengeringkan rambut. Jadi biasanya pada satu waktu itu ada 500 an orang yang berkumpul di sini. Ini kami tiadakan dulu kami ganti doa dari pengurus mewakili umat”, terang Sumantri.
Sumantri menambahkan untuk gelaran Grebeg Sudiro juga tidak diadakan. Juga kegiatan membagikan berkat yang setiap tahun pasti ada untuk tahun ini juga tidak ada.
Bagikan