UNS
Rabu, 25 Agustus 2021 01:43 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) – Badan Koordinasi Pelaksana (Bakorlak) Tanggap Bencana SAR Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta genap berusia 36 tahun.
Komandan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS, Gatot Sugiartono menyampaikan, Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS telah terlibat dalam 438 operasi.
Ratusan operasi tersebut sudah dilakukan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS sejak pertama kali berdiri di tanggal 17 Agustus 1985 hingga tahun 2021, yang meliputi operasi laka air, darat, gunung, dan laut.
“Masih ada beberapa kegiatan operasional yang belum dapat kami sampaikan karena kegiatan yang sifatnya kecil-kecil karena SAR UNS tuntutannya banyak. Namun, yang kecil-kecil belum kami catat,” ujar Gatot, saat Perayaan HUT ke-36 Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS yang digelar secara daring melalui Zoom Cloud Meeting, Minggu 22 Agustus 2021.
Hadir dalam kesempatan ini Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, jajaran pimpinan universitas dan fakultas, serta seluruh anggota Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS.
Selain itu, Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS turut mengundang sejumlah tamu kehormatan. Diantaranya, Komandan Korem 074 Warastratama, Komandan Kodim Surakarta 0735, Kapolresta Surakarta, Komandan Grup Kopassus Kandang Menjangan, dan Komandan Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo.
Di hadapan Rektor UNS, jajaran pimpinan universitas dan fakultas, dan tamu kehormatan yang hadir, ia mencontohkan keterlibatan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS dalam sejumlah operasi penting.
Seperti, keterlibatan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS dalam evakuasi pesawat B737-300 milik maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-421 yang mendarat di anak Sungai Bengawan Solo pada tahun 2002 silam.
Dan, keterlibatan Bakorlak SAR UNS dalam evakuasi pesawat milik maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-538 yang tergelincir saat mendarat di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2004 silam.
“Kami juga pernah melakukan operasi saat tsunami Aceh tahun 2004 dan gempa bumi Yogyakarta pada tahun 2006,” tambahnya.
Gatot menerangkan, keterlibatan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS dalam sejumlah operasi didukung dengan kemampuan anggota dan relawannya yang telah dibekali dengan berbagai pelatihan, baik internal maupun eksternal.
Berbagai pelatihan yang digelar, disebutnya sebagai cara agar anggota dan relawan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS memiliki kemampuan yang mumpuni dan dapat diandalkan saat membantu korban atau masyarakat ketika diterjunkan ke daerah operasi.
“Pelatihan Gladi I tahun ’85, itu awal sebelumnya ada pelatihan dengan SAR Gorila Jawa Tengah, kemudian mendapatkan SK Rektor bahwa SAR UNS berdiri sebagai Bakorlak Emergency SAR UNS oleh Alm. dr. Prakosa,” terang Gatot.
Usai mendengar pemaparan laporan kinerja dari Gatot Sugiartono, M.H, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho mengapresiasi kiprah dan semangat anggota dan relawan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS yang terus membaktikan hidupnya bagi masyarakat.
Ia menilai keterlibatan dalam banyak operasi merupakan bentuk kesiapsiagaan Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS dalam menghadapi bencana atau kecelakaan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Seluruh pimpinan UNS memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas berjalannya berbagai kegiatan pengertian kemanusiaan, baik itu di tingkat nasional bahkan saat pandemi ini pun Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS tetap siaga untuk mengabdi,” ujar Prof. Jamal.
Dalam sambutannya, ia juga menitipkan pesan agar di HUT ke-36 tahun ini, Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS dapat ambil bagian dalam edukasi dan riset kebencanaan.
Edukasi dan riset kebencanaan yang dimaksud Prof. Jamal adalah bentuk kinerja secara holistik yang meliputi mitigasi bencana, pengembangan teknologi kebencanaan, operasional kebencanaan, dan penanganan pascabencana.
Prof. Jamal menyebut dorongannya tersebut ditujukan sebab UNS telah ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Penetapan PTNBH UNS telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2020 tentang Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) pada 6 Oktober 2020 lalu.
“Harus meningkat (red: kinerja) sehingga UNS mewajibkan semua unit yang ada, berkinerja untuk mendukung pencapaian-pencapaian 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) UNS. Untuk mendukung pencapaian IKU itu, beberapa kegiatan dapat dilakukan. Misalnya, pengembangan riset teknologi, penanganan kebencanaan, penanganan mitigasi bencana, penanganan operasi bencana, dan penanganan pascabencana,” ucap Prof. Jamal.
Lebih lanjut, Prof. Jamal juga mendukung kiprah Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS, UNS akan mendirikan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kebencanaan.
“Di mana ada bencana di wilayah Indonesia, kita melihat sangat serius mengembangkan unit inisiasi pendirian yang dinamakan sebagai PUI Kebencanaan dengan melakukan perencanaan,” ujar Prof. Jamal.
Nantinya, PUI Kebencanaan UNS akan menyusul 3 PUI lainnya yang sudah lebih dulu didirikan UNS. Yaitu, PUI Baterai Lithium, PUI Javanologi UNS, dan PUI Center for Fintech and Banking UNS (UNS Fintech Center).
Sebagai langkah awal pendirian PUI Kebencanaan, UNS memutuskan untuk memugar Markas Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS yang berada di Jalan Kolonel Sutarto Nomor 150K, Jebres, Surakarta.
Karena markasnya dipugar, untuk sementara waktu Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS bermarkas di Gedung D Asrama Mahasiswa UNS yang terletak di Kecamatan Jebres.
“Kita membangun gedung Bakorlak Tanggap Bencana SAR UNS. Saat ini kita berharap bahwa PUI Kebencanaan ini akan bisa melengkapi atau bisa menambah 3 PUI yang sudah ada selama ini,” jelas Prof. Jamal.
Bagikan