PKH
Sabtu, 20 Desember 2025 10:46 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi

PEMALANG (Soloaja.co) – Setelah berhenti beroperasi selama hampir satu setengah tahun, pabrik garmen PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment di Jalan Lingkar Luar Pemalang resmi dibuka kembali pada Jumat, 19 Desember 2025.
Peristiwa ini menjadi penanda bangkitnya sektor industri padat karya dan sumber harapan baru bagi ribuan pekerja di kawasan tersebut.
Sebanyak 1.500 tenaga kerja kembali bekerja, sebagian besar di antaranya adalah pekerja lama yang sempat kehilangan mata pencaharian.
Peresmian revitalisasi pabrik ini dihadiri oleh tokoh penting nasional dan daerah, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo.
Jaminan Keamanan dan Kepastian Hukum
Dalam sambutannya, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan komitmen Polri dalam mendukung iklim ketenagakerjaan yang sehat. Ia menekankan bahwa keselamatan kerja dan hubungan industrial yang harmonis harus dijaga untuk memastikan produksi berkelanjutan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmen Pemprov dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Tidak ada premanisme. Kami menjamin kepastian hukum dan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu,” tegas Gubernur Luthfi.
Pembukaan kembali pabrik ini sejalan dengan strategi penguatan sektor padat karya. Gubernur menyebut serapan tenaga kerja di Jawa Tengah saat ini adalah yang tertinggi di Pulau Jawa. Data menunjukkan, hingga triwulan III 2025, realisasi investasi Jawa Tengah mencapai Rp 66,13 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 326 ribu orang.
Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan bahwa pabrik sempat mengalami kepailitan pada 2024. Setelah direvitalisasi, operasional kembali berjalan dengan dukungan sekitar 900 unit mesin produksi, fokus pada produksi penutup kepala atau balaklava.
Perwakilan manajemen, Steven Wongso, memastikan bahwa hak-hak normatif pekerja, termasuk jaminan sosial ketenagakerjaan (BPJS) dan kewajiban lainnya, telah dipenuhi.
Kesempatan Kedua Bagi Pekerja
Momen pembukaan kembali pabrik ini terasa personal bagi pekerja seperti Dewi dan Nurul. Dewi mengenang hari ketika gerbang pabrik ditutup tanpa pemberitahuan pada 29 Februari 2024. Setelah 18 bulan bertahan dengan pekerjaan serabutan, ia kini merasa lega.
“Sekarang senang bisa bekerja lagi. Harapannya pabrik ini bisa terus berjalan agar kami punya kepastian penghasilan,” ujar Dewi.
Senada, Nurul, yang menjadi tulang punggung keluarganya, mengungkapkan kelegaannya. “Sekarang bisa menerima gaji lagi, rasanya lega,” katanya.
Bagi Dewi dan Nurul, revitalisasi pabrik ini adalah sumber harapan nyata untuk menatap masa depan yang lebih pasti.
Bagikan
jawa tengah
setahun yang lalu