CEO Talk FT UNS: LRT Jakarta Ajak Kampus Terlibat dalam Policy by Research Transportasi Publik Berkelanjutan
SOLO (Soloaja.co) – Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menyelenggarakan CEO Talk #5 pada Jumat (19/12/2025). Kegiatan ini menghadirkan Aditia Kesuma Negara, Director of Operation and Development PT LRT Jakarta, sebagai upaya mendekatkan dunia industri transportasi publik dengan lingkungan kampus.
CEO Talk #5 yang bertajuk “LRT Jakarta for Sustainable Jakarta Global City” ini dimoderatori oleh dua dosen FT UNS dengan kepakaran relevan, yakni Dr. Ir. Hari Maghfiroh, S.T., M.Eng., M.Sc., (Prodi Teknik Elektro/ahli sistem kontrol) dan Lydia Novitriana Nur Hidayati, S.T., M.Sc., Ph.D., (Prodi Teknik Sipil/ahli transportasi).
Perguruan Tinggi Bukan Hanya Menara Gading
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Internasionalisasi, dan Informasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa CEO Talk adalah program inovatif untuk menunjukkan penerapan ilmu di dunia nyata.
- Kinerja Solid: Partisipasi PAUD Jateng Naik Signifikan Berkat Peran Bunda PAUD
- Lewat Baznas, Azana Hospitality Salurkan Donasi untuk Korban Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Sudah seharusnya perguruan tinggi tidak hanya menjadi menara gading, tetapi juga terlibat dalam menyelesaikan permasalahan bangsa,” ujar Prof. Irwan. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi yang memberikan dampak dan luaran nyata bagi kedua belah pihak, yakni UNS dan LRT Jakarta.
Sementara itu, Dekan FT UNS, Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si., IPU., menyoroti bahwa perubahan ke angkutan umum massal masih menghadapi tantangan budaya masyarakat, dan perguruan tinggi memiliki peran untuk mengenalkan sistem transportasi modern ini kepada generasi muda.
“Kami perguruan tinggi ingin memiliki peran yang lebih berdampak. Khususnya dalam hal teknologi supaya jauh lebih memenuhi kebutuhan LRT di Indonesia,” tutur Prof. Wahyudi.
Industri Multidisiplin dan Kebutuhan Riset
Dalam paparannya, Aditia Kesuma Negara menjelaskan bahwa industri perkeretaapian bersifat multidisiplin, sehingga peluang kontribusi bagi mahasiswa dan dosen dari berbagai bidang keilmuan sangat terbuka.
- Meruorah Labuan Bajo Kukuhkan Diri sebagai 'One-Stop Destination' Petualangan Eksotis
- Langkah Strategis TLKM 30: Telkom Resmi Spin-Off Bisnis Wholesale Fiber Connectivity ke InfraNexia
Aditia mengungkapkan bahwa penjajakan kerja sama dengan UNS berada pada tahap awal dan akan difokuskan pada konsep pengembangan yang mengedepankan “policy by research.”
“Konsep pengembangan sekarang itu policy by research, artinya harus ada peran perguruan tinggi di sana,” ungkap Aditia.
Ia memaparkan bahwa pengembangan transportasi publik yang terbatas menghambat pertumbuhan ekonomi perkotaan, menjadikan angkutan umum massal sebagai solusi utama. Aditia juga menjelaskan tantangan teknologi dalam pengembangan LRT Jakarta, termasuk keseragaman teknologi, integritas perangkat lunak, dan aspek persinyalan.
Aditia menegaskan, LRT Jakarta berkomitmen memberikan layanan transportasi publik yang inklusif, aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Hal ini diwujudkan dengan menyediakan fasilitas khusus, seperti ruang tenang (quiet room) bagi disabilitas mental dan intelektual di Stasiun Velodrome.
Selain layanan penumpang, LRT Jakarta juga mengembangkan berbagai lini bisnis mulai dari perawatan, konsultansi, pendidikan, periklanan, ritel, hingga telekomunikasi, membuka banyak potensi kolaborasi di masa depan.
