Presiden
Jumat, 11 Maret 2022 17:54 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) - Presiden Republik Indonesia (RI) Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, di Gedung UNS Tower Ki Hadjar Dewantara, Jumat 11 Maret 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berkenan memberikan sejumlah pengarahan kepada Rektor dan Sivitas Akademika UNS berkaitan dengan tantangan menghadapi pandemi Covid-19, dampak ketegangan Ukraina-Rusia, pembenahan SDM, dan ekonomi hijau.
Mantan Wali Kota Surakarta tersebut sempat “curhat” soal beratnya tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi Pemerintah ketika pandemi Covid-19 melanda.
“Sejumlah kepala pemerintahan dari negara-negara maju dunia pun berkeluh kesah mengenai dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ekonomi dunia porak poranda, apalagi dengan adanya ketegangan antara Ukraina-Rusia dan kenaikan harga komoditas dunia. Seperti harga minyak dan gandum," kata Jokowi.
Dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS, Presiden Jokowi mengutarakan bahwa dunia mengalami perubahan yang sangat cepat dan Indonesia jangan sampai menjadi “korban”.
Artinya, Indonesia harus mampu mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Berkaca dari keberanian Pemerintah menghentikan ekspor bahan mentah, Presiden Jokowi juga meminta perguruan tinggi, termasuk UNS, untuk lebih siap menghadapi perubahan zaman dan dunia. Salah satu yang ia minta adalah penyiapan SDM unggul sesuai kebutuhan industri.
Presiden Jokowi mengatakan, waktu penyiapan SDM unggul tidaklah panjang. Ia meminta UNS bersama perguruan tinggi lainnya untuk menyiapkan hal ini dalam dua tahun saja sebelum Indonesia menghadapi bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.
Berkaca dari sejumlah kebijakan yang telah diambil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, Presiden Jokowi mengaku senang ketika melihat mahasiswa sudah dapat mempelajari ilmu baru di luar program studinya.
Ia berharap Progam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dicanangkan dapat mengejar ketertinggalan dari negara lain, termasuk menyiapkan talenta digital.
“Digital talent ini penting. AI, cloud computing, digital design, digital marketing, blockchain, semuanya. Kita harus memiliki SDM itu,” katanya.
Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menitipkan pesan kepada UNS agar di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 berani bertindak. Terutama berani menghapus program studi yang sudah tidak relevan dan menggantinya dengan yang baru.
Dengan mahasiswa berjumlah 40.000, Presiden Jokowi menyebut UNS sebagai kapal induk yang harus berhati-hati. Pasalnya, perubahan bisa dilakukan secara lambat dan memerlukan keberanian besar untuk melakukannya.
“Ini tantangan kita dalam rangka menyiapkan SDM Indonesia. selamat Dies Natalis ke-46 UNS,” pungkas Presiden Jokowi.
Bagikan