De' Tjolomadoe
Rabu, 28 Juni 2023 21:37 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) - Seiring berjalannya waktu, banyak pabrik gula yang menutup usahanya karena berbagai sebab. Kondisi ini menyebabkan bangunan pabrik beserta peralatan yang dipakai menjadi terbengkalai.
Beberapa pabrik gula yang mangkrak karena tutup produksi kemudian mulai berevolusi dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Kondisi ini terjadi pada pabrik gula di wilayah Soloraya yaitu Pabrik Gula Colomadu, Pabrik Gula Tasikmadu, Pabrik Gula Gondang Klaten dan Pabrik Gula Gembongan.
Keempat pabrik gula tersebut mulai berubah menjadi tempat wisata sekaligus ikon baru setelah puluhan tahun tutup memproduksi gula. Tempat yang awalnya terbangkalai disulap menjadi kawasan wisata yang estetik dan nyaman dipandang.
Pabrik Gula Colomadu mulai berhenti berproduksi pada tahun 1998. Setelah puluhan tahun terbengkalai, kawasan pabrik gula ini mulai disulap sebagai tempat wisata pada medio tahun 2018-2019. Kawasan yang dulunya tidak terawat kini menjadi tertata rapi dan menjadi destinasi wisata dengan nama De Tjolomadoe.
Bangunan dan sisa-sisa mesin produksi yang masih ada dikemas apik menjadi sebuah kawasan museum yang menarik dikunjungi. Terdapat bangunan cerobong asap ikonik dan mesin giling besar di dalam pabrik yang menjadi ciri khas serta daya tarik untuk mengunjungi tempat ini.
Kawasan ini juga semakin indah ketika sore hari menjelang dan malam hari dengan balutan cahaya lampu yang menerangi lokasi De Tjolomadoe. Adapun harga tiket masuk De Tjolomadoe dibanderol Rp35.000,00 untuk umum dan Rp25.000,00 untuk pelajar.
Pabrik Gula Gembongan terletak tidak jauh dari Pabrik Gula Colomadu. Bagai saudara kembar, pabrik ini memiliki nasib yang sama yaitu terbengkalai setelah berhenti produksi dan kemudian menjelma menjadi lokasi wisata.
Pada tahun 2018, kawasan Pabrik Gula Gembongan dibuka kembali sebagai tempat wisata dengan nama The Heritage Palace. Destinasi wisata ini menawarkan daya tarik nuansa eropa yang sangat kental. Nuansa eropa tersebut semakin didukung dengan keberadaan koleksi puluhan mobil tua yang menghiasi sudut-sudut bangunan tersebut.
Terdapat berbagai spot menarik yang tersedia di kawasan The Heritage Palace seperti wahana omah walik, museum 3D, maupun di area pelataran. Pengunjung dapat berfoto ataupun sekedar menikmati suasana di berbagai spot tersebut. Adapun harga tiket masuk The Heritage Palace berkisar antara Rp30.000,00 hingga Rp65.000,00.
Berbeda dengan kedua pabrik gula yang telah dibahas, sebagian kawasan Pabrik Gula Tasikmadu sudah menjadi kawasan Agrowisata Sondokoro sejak medio tahun 2006. Pabrik ini juga masih aktif berproduksi hingga sekitar tahun 2016 sebelum akhirnya mengakhiri produksi gulanya.
Setelah tidak aktif memproduksi gula, pabrik ini juga menjelma menjadi kawasan wisata yang satu paket dengan kawasan Agrowisata Sondokoro. Destinasi wisata ini menawarkan daya tarik utama sensasi naik lori yang ditarik lokomotif uap.
Berbagai spot lain juga melengkapi kawasan wisata ini seperti taman bersantai, kolam renang, tempat makan, dan lain sebagainya. Kawasannya yang rindang cocok untuk bersantai sembari berwisata. Adapun harga tiket masuk dibanderol dengan harga Rp20.000,00.
Dilansir dari Trenasia, ada tiga bekas pabrik gula yang menjadi tempat wisata, namun Soloaja.co mencatat ada satu lagi bekas pabrik gula yang kini jadi destinasi wisata.
Satu lagi pabrik gula yang mangkrak dan kini dijadikan destinasi wisata, meskipun belum maksimal dalam pengelolaannya, yakni pabrik gula Gondang Winangoen Klaten.
Pabrik yang didirikan di awal abad 19 ini berhenti beroperasi pada 2017, dan kini dimanfaatkan menjadi Agro Wisata Gondang Winangoen. Ada sejumlah destinasi dalam komplek bekas pabrik gula ini, yakni Museum Gula Jawa Tengah, Green Park dan rest area dengan resto.
Bagikan