Rahmad Handoyo
Selasa, 23 Januari 2024 19:48 WIB
Penulis:Kusumawati
Editor:Redaksi
SOLO (Soloaja.co) - Berbagai cara dilakukan semua pihak untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Salah satunya adalah mengedukasi remaja tentang kesehatan reproduksi.
Edukasi ini penting diberikan, untuk memberi pemahaman kepada remaja agar bertanggung jawab sehingga dapat mengambil keputusan dengan bijak.
Demikian dijelaskan dr Mirojul Hari Riyah, narasumber dari BKKBN Jateng, dalam kegiatan sosialisasi "Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting" di Hotel Kusuma Kartikasari, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa 23 Januari 2024.
Mirojul melanjutkan apabila remaja sudah menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksinya, dalam melanjutkan mencegah stunting menjadi lebih mudah.
Sebelum menikah, calon pengantin harus memeriksakan kesehatannya tiga bulan sebelum hari H pernikahan.
Mengapa harus tiga bulan sebelumnya? "Bila ditemukan ada penyakit pada calon pengantin, bisa disembuhkan, selama kurun waktu tiga bulan. Sehingga ketika hari pernikahan tiba, kesehatan catin sudah prima," kata dr Mirojul.
Hadir narasumber lain, anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo dan Sekertaris Dinas P3AKB Pemkot Solo, Kurnia Widiyanto.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menambahkan, untuk mencegah stunting, para orangtua harus memberi contoh menjalankan pola hidup yang sehat.
Dengan demikian, para anak cucu akan meniru pola hidup sehat orangtuanya, sudah terbiasa.
"Dengan kesadaran kolektif keluarga seperti ini, stunting baru diharapkan tidak ada di tahun 2024 ini," ujar Rahmad Handoyo, politisi asal Dapil V Jateng yaitu Sukoharjo, Solo, Boyolali, dan Klaten tersebut.
Untuk orangtua usia 40 tahun ke atas, yang perlu dicek kesehatan yaitu kolesterol, diabetes, jantung, darah tinggi, dan lain-lain.
Narasumber dari Dinas P3AKB Pemkot Solo, Kurnia Widiyanto mengatakan bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga.
Untuk menjaga agar anak-anaknya tetap sehat, cerdas, dan berprestasi, harus diberi makanan bergizi dan bernutrisi yang seimbang.
"Bila anak-anak kita sehat, cerdas, dan berkualitas, mereka juga akan menurunkan generasi yang sama untuk menyongsong tahun emas 2045," kata Kurnia.
Di akhir paparan, Kurnia mengajak kepada semua peserta untuk menyanyi bersama lagu Harta Berharga.
Dalam kesempatan tersebut, panitia membagikan doorprise menarik, untuk para peserta sosialisasi yaitu setrika, jam dinding, kompor gas, sepeda gunung, dan lain-lain.
Bagikan