Musisi
Kamis, 05 Desember 2024 18:06 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Pada 3 Desember 2024, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan pemberlakuan darurat militer dalam pidato darurat yang disiarkan di televisi nasional. Pengumuman tersebut memicu ketegangan di seluruh negara, dengan munculnya protes dan pemberontakan di berbagai wilayah.
Sementara itu, industri hiburan Korea Selatan yang sebelumnya memberikan banyak keuntungan kini dihadapkan pada ketidakpastian akibat situasi tersebut. Banyak acara hiburan yang dibatalkan, dan diperkirakan lebih banyak acara lainnya akan dibatalkan dalam waktu dekat.
Menurut laporan dari 10Asia, industri ini kini dalam keadaan “siaga tinggi” seiring dengan dampak dari pengumuman tersebut.
Dilansir dari Hindustan Times, pada 4 Desember 2024, semua media dan publikasi di Korea Selatan kini tunduk pada darurat militer.
Agensi hiburan besar, dan kemungkinan juga agen kecil, telah mengeluarkan pemberitahuan darurat yang memperingatkan para artis mereka untuk menghadiri acara-acara yang dijadwalkan dalam beberapa hari atau minggu ke depan hingga situasi kembali stabil.
Darurat militer memberlakukan pembatasan ketat pada pertemuan dan perkumpulan publik, yang mungkin menjelaskan meningkatnya kekhawatiran.
Seorang informan dari dalam industri berkomentar, “Menyelenggarakan acara dalam kondisi seperti ini bisa mengundang komplikasi yang tak terduga,” yang mengonfirmasi dampak buruk bagi industri. Dikatakan agen-agen besar kini berada dalam keadaan darurat.
Adapun, dilansir dari Times Now News, kabarnya, artis-artis K-Pop dari perusahaan hiburan besar termasuk HYBE, JYP, dan SM Entertainment menerima seruan untuk tidak menghadiri acara mulai 4 Desember 2024.
Deklarasi darurat militer baru-baru ini, setelah tuduhan bahwa partai oposisi mengganggu jalannya sidang parlemen untuk menciptakan krisis nasional, telah mengganggu dunia hiburan Korea Selatan.
Kekhawatiran semakin meningkat mengenai nasib konser akhir tahun dan acara terjadwal lainnya, termasuk drama yang sedang dalam proses produksi, dengan beberapa pihak menyebut ini sebagai krisis terburuk dalam industri selama periode krisis ini.
Acara pribadi seperti jumpa penggemar dan konser menghadapi banyak ketidakpastian, yang membuat perusahaan hiburan bergegas menyusun rencana cadangan.
Sejak terakhir kali darurat militer diberlakukan pada tahun 1980, tidak ada contoh terbaru tentang cara menangani situasi seperti ini. Seorang CEO agensi menggambarkan situasi ini sebagai “darurat ekstrem,” dengan menyatakan, “Kami memantau situasi ini secara langsung. Ini adalah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi kami,” lapor Allkpop.
Adapun, artis K-pop mungkin harus mengambil jeda paksa dari acara publik. Menurut laporan di TenAsia, pengumuman penerapan darurat militer telah membuat industri hiburan dalam kewaspadaan tinggi dan menyebabkan pembatalan banyak acara pada 3 Desember.
PopBase melaporkan, agensi hiburan besar telah memberi tahu artis mereka untuk tidak menghadiri acara yang dijadwalkan mulai 4 Desember. Seorang orang dalam industri mengatakan kepada TenAsia, “Tidak mungkin untuk memprediksi apa yang bisa terjadi jika suatu acara diadakan selama darurat militer.”
Acara dan festival yang diselenggarakan pemerintah daerah juga diperkirakan akan dibatalkan, tetapi acara pribadi lebih sulit. Konser langsung, jumpa penggemar, dan kegiatan yang direncanakan oleh perusahaan hiburan terancam dibatalkan.
Tidak ada preseden terkini untuk merencanakan tanggapan perusahaan hiburan karena deklarasi darurat militer terakhir di Korea Selatan terjadi pada tahun 1980.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 04 Dec 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Des 2024
Bagikan
Musisi
sehari yang lalu
tenaga kerja
2 hari yang lalu
drama korea
2 hari yang lalu