finansial
Kamis, 25 September 2025 21:59 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Pada umumnya, saat orang-orang mendengar istilah kekerasan dalam rumah tangga, yang langsung terbayang adalah kekerasan fisik. Akan tetapi, kekerasan fisik biasanya juga selalu disertai dengan pola hubungan yang sama buruknya, yaitu kekerasan finansial.
Kekerasan finansial adalah bentuk pengendalian terhadap korban KDRT yang berbahaya. Seperti yang dilansir dari Investopedia, jenis kekerasan ini terjadi pada hampir semua kasus KDRT, namun banyak orang tidak menyadarinya, sampai akhirnya mereka merasa terjebak secara finansial.
Kekerasan finansial adalah suatu alat yang sangat kuat yang digunakan pelaku untuk mengendalikan korban, yang akhirnya membuat korban merasa terjebak dan tidak berdaya.
Kekerasan finansial terjadi saat seseorang menggunakan uang dan sumber daya finansial lainnya untuk mengontrol atau memanipulasi tindakan korban. Pelaku bisa merusak skor kredit, riwayat pekerjaan, bahkan kondisi keuangan jangka panjang. Namun, bagian paling berbahaya adalah cara ini dipakai untuk merusak kemandirian.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda ini dan cara mengatasinya.
Korban pada umumnya dilarang bekerja, atau terus-menerus ditelepon, dikirimi pesan, atau didatangi ke tempat kerja hingga akhirnya korban mengalami masalah atau mendapat teguran dari atasan, bahkan bisa kehilangan pekerjaan.
Pelaku juga dapat mencegah korban untuk mengikuti pelatihan atau kesempatan dalam mengembangkan kariernya.
Pelaku biasanya tidak mengizinkan korban untuk mengakses rekening atau semua uang milik korban dikendalikan oleh pelaku. Pelaku menutup rekening bersama atau bahkan membuat utang besar atas nama korban.
Tidak hanya itu, pelaku memberi ‘jatah uang’ dan mengubah jumlahnya sebagai suatu hukuman. Bahkan, ia juga bisa menahan uang untuk kebutuhan dasar seperti obat atau makanan.
Yang lebih menyebalkan adalah, saat pelaku memaksa korban untuk berutang, menandatangani kartu kredit, atau terlibat dalam kejahatan finansial lainnya.
Pelaku melakukan pemutusan listrik, menolak membayar sewa rumah korban dan pelaku, atau mengancam membuat korban jadi tunawisma. Pelaku juga bisa membekukan atau menarik habis rekening bersama, terutama setelah korban mencari bantuan.
Itu tadi beberapa pertanda Anda mengalami kekerasan finansial dan apa yang harus segera dilakukan jika mengalaminya.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 25 Sep 2025
Bagikan
keuangan
sehari yang lalu