UMS Raih Hibah JST Nexus Program Jepang, Satu-satunya Kampus RI Kembangkan 'Green AI'

Kusumawati - Minggu, 07 Desember 2025 19:30 WIB
Pemaparan Materi Dosen UMS, Dr.Eng. Yusuf Sulistyo Nugroho, S.T., M.Eng (Humas UMS)

SOLO (Soloaja.co) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah global. UMS berhasil mendapatkan hibah kerja sama internasional dari Pemerintah Jepang melalui program JST Nexus Program tahun 2025, yang berfokus pada tema pengembangan kecerdasan buatan ramah lingkungan atau ‘Green Artificial Intelligence’ (GAIA).

Melalui hibah ini, UMS menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang dipercaya berkolaborasi dalam pengembangan Green AI bersama institusi terkemuka di Jepang, khususnya Nara Institute of Science and Technology (NAIST). Kolaborasi ini semakin mempererat hubungan UMS dan NAIST, setelah sebelumnya keduanya telah menjalin tiga kerja sama serupa di bidang penelitian dan akademik.

Delegasi UMS Jadi Pembicara Kunci di NAIST

JST Nexus Program mencakup riset, akademik, dan pertukaran mahasiswa. UMS telah mengirimkan delegasi yang terdiri dari tiga mahasiswa S1 Teknik Informatika serta dua dosen, yakni Dr. Dedi Gunawan, S.T., M.Sc. (Kaprodi Teknik Informatika dan Magister Informatika UMS) dan Dr.Eng. Yusuf Sulistyo Nugroho, S.T., M.Eng. (Kaprodi Sistem Informasi). Sementara pihak NAIST mengirimkan profesor, mahasiswa doktoral, dan siswa SMA.

Dalam kerangka program ini, Dr. Dedi Gunawan dan Dr. Yusuf Sulistyo Nugroho didapuk menjadi keynote speaker dalam Workshop Green AI Application yang digelar oleh Software Engineering Laboratory, NAIST, Jepang.
“Kami diundang sebagai keynote speaker dalam workshop yang diselenggarakan laboratorium software engineering di NAIST. Ini bagian dari skema kerja sama pemerintah Jepang dengan negara-negara Asia, salah satunya Indonesia,” ujar Dr. Dedi Gunawan, Sabtu (6/12).

Target Joint Publication dan Dampak Global

Dr. Yusuf Sulistyo Nugroho, selaku kolaborator utama dengan NAIST, menuturkan bahwa UMS terpilih menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia dalam program GAIA ini.
“Mengusung tema Green AI, perguruan tinggi bidang ilmu komputer di negara-negara Asia ditawarkan untuk ikut berkolaborasi. UMS menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang berhasil menjadi bagian dari program ini bersama NAIST,” jelas Yusuf.

Selain menjadi pembicara kunci, kedua dosen UMS tersebut juga fokus pada kolaborasi riset yang ditargetkan menghasilkan joint publication (publikasi bersama) antara kedua institusi.

Workshop dan kolaborasi ini turut melibatkan sejumlah universitas internasional ternama seperti The University of Osaka dan Singapore Management University (SMU), serta beberapa kampus lain di Jepang. Melalui proyek global ini, Yusuf berharap kualitas riset kecerdasan buatan di UMS semakin unggul dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan teknologi yang ramah lingkungan.

Di samping kegiatan di NAIST, kedua dosen UMS tersebut juga melakukan kunjungan ke Laboratory of Software Engineering di The University of Osaka. Diterima oleh Profesor Raula Gaikovina Kula, kunjungan ini menghasilkan inisiasi kerja sama di bidang riset, publikasi, dan student internship.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS