Bangun Mentalitas Global, Motivator Syafi'i Efendi Dorong Anak Muda Kuasai Geopolitik

Minggu, 16 November 2025 20:15 WIB

Penulis:Kusumawati

Editor:Redaksi

1001037777.jpg
Pelajar dan mahasiswa Solo ikuti International Edupreneurship Seminar 2025 bersama Syafi'i Efendi (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Ribuan anak muda dari Soloraya memadati Graha Wisata Niaga Solo dalam acara International Edupreneurship Seminar 2025 yang bertajuk “Building the Mentality of Surakarta's Young Generation for Entrepreneurship and Global Competitiveness.” Seminar ini diselenggarakan oleh DPD Wirausaha Muda Nusantara (Winmus) Jawa Tengah bekerja sama dengan Gerakan Kewirausahaan Nasional Jawa Tengah, Minggu 16 November 2025.

Acara dibagi menjadi dua sesi besar, di mana total sekitar 1.400 peserta hadir. Sesi pagi (09.00 WIB) dikhususkan bagi pelajar SLTA, sementara sesi siang (14.30 WIB) diikuti oleh mahasiswa.

Ketua DPD Wirausaha Muda Nusantara (Winmus) Indonesia, Slamet Muridan, menjelaskan bahwa seminar ini secara spesifik bertujuan untuk memperluas wawasan anak muda dari level lokal dan nasional menuju perspektif global.

Pembicara utama, Syafi'i Efendi, menekankan perlunya perubahan pola pikir anak muda agar mereka tidak hanya berkutat pada media sosial, melainkan memahami isu geopolitik yang lebih luas.

“Target kita adalah mengedukasi anak muda untuk paham geopolitik. Kita ingin mengangkat stage mereka dari lokal ke global. Program-program kita sekarang banyak ke luar negeri, kita ingin membuat border itu terbuka,” ujar Syafi'i, mencontohkan rencana ke Istanbul dan Brazil, serta konferensi di India tahun depan.

Ia optimis, gelombang globalisasi ketiga benar-benar ada dan anak-anak muda Indonesia harus siap menghadapinya dengan perubahan mindset.

Seminar ini juga menghadirkan perwakilan organisasi kepemudaan. Endra Wisnu Wardana Kusuma, Sekretaris Jenderal DPD KNPI Wonogiri yang mewakili KNPI Jawa Tengah, memberikan testimoni mengenai arti penting berorganisasi.

Endra menyoroti krisis mental yang tengah melanda pemuda, seperti kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa dan dampak bullying yang semakin marak. Ia menyebut berorganisasi sebagai "pupuk" yang menyuburkan kembali semangat berjuang dan menumbuhkan kepedulian.

“Hadirnya kegiatan Winmus ini gayung bersambut dengan upaya organisasi seperti KNPI. Berorganisasi otomatis membentuk jiwa untuk peka terhadap lingkungan, menumbuhkan rasa simpati, dan empati,” jelas Endra, menambahkan bahwa berorganisasi membuka ruang komunikasi untuk mencari solusi dan saling menasihati.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya penguatan karakter yang didorong pemerintah untuk menyongsong Generasi Emas.

Salah satu peserta, Tessa, siswi dari SMKN 4 Surakarta, mengaku sangat berkesan dengan motivasi yang disampaikan.
“Motivasinya sangat mengena, membuat saya terinspirasi mempersiapkan masa depan lebih maju. Seperti pilihan masuk sekolah SMK agar bisa lebih mandiri,” ungkap Tessa, menunjukkan dampak langsung dari seminar tersebut terhadap perencanaan karirnya.