rumah
Senin, 24 November 2025 14:30 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah

JAKARTA - Seperti yang Anda tahu, saat ini berbagai wilayah di Indonesia sering diguyur hujan bahkan hampir setiap hari. Tidak hanya harus bersiap-siap membawa payung dan jas hujan agar pakaian tidak basah, kita juga harus menguatkan sistem imun tubuh agar tidak mudah sakit, seperti pilek, flu, atau demam.
Sebenarnya, sakit flu dan pilek terjadi karena virus, bukan karena hujan. Seperti yang dilansir dari Healthline pada Senin, 24 November 2025, sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2022 menyebutkan bahwa rasa dingin yang menurunkan suhu tubuh kita inilah yang dapat berdampak negatif pada sistem imun kita sehingga kita jadi lebih mudah tertular virus penyebab sakit flu.
Jadi, meski hujan itu sendiri tidak menyebabkan sakit, kedinginan karena basah kuyup terlalu lama dapat melemahkan sistem imun sehingga membuat Anda lebih mudah sakit jika kebetulan terpapar virus.
Ada lebih dari 200 jenis virus yang bisa menyebabkan sakit flu biasa atau yang juga dapat disebut common colf. Virus ini mudah ditularkan lewat udara dan kontak fisik jarak dekat.
Selain itu, pilek dapat menyebar saat seseorang menyentuh mulut, mata, atau hidung setelah menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena sakit flu biasa atau pilek, seperti:
Jika Anda terlanjur sakit flu biasa atau pilek, ada beberapa cara untuk mengobatinya, seperti:
Anda juga bisa menggunakan obat bebas untuk pilek dan flu untuk mencoba mengatasi gejalanya yang mungkin terasa berat atau sakit. Namun, penting untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan obat dan konsultasikan dengan tenaga kesehatan terlebih dahulu jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang penggunaan obat tersebut.
Jangan khawatir, karena sebagian besar pilek akan hilang dalam 1–2 minggu, dan banyak orang dapat merawat diri di rumah tanpa perlu menghubungi dokter.
Dalam beberapa kasus, pilek bisa berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia. Risiko ini lebih tinggi jika seseorang memiliki sistem imun yang lemah atau memiliki masalah kesehatan pernapasan lain, seperti asma.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 24 Nov 2025
Bagikan