Larangan
Jumat, 07 Februari 2025 13:36 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Saat ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang pesat dan digunakan di berbagai bidang. Bahkan, chatbot berbasis AI seperti ChatGPT, DeepSeek, Gemini, dan sebagainya telah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari, termasuk dalam dunia kerja. Namun, kemajuan teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran, salah satunya adalah kemunculan foto palsu yang dihasilkan oleh AI generatif.
Seiring dengan perkembangan teknologi, foto hasil manipulasi AI kini tampak semakin realistis dan meyakinkan. Meski demikian, masih ada cara untuk mendeteksi atau mengidentifikasi gambar yang dibuat oleh AI generatif. Pasalnya, secanggih apapun teknologi AI, masih terdapat beberapa detail pada foto yang kerap terlewatkan atau tidak sempurna.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi apakah sebuah foto merupakan hasil buatan AI generatif atau tidak. Meskipun teknologi AI semakin canggih, hingga kini masih terdapat kelemahan dalam menghasilkan detail tertentu pada bagian tubuh manusia. Salah satu metode paling efektif adalah dengan memperhatikan bentuk mata dalam foto.
Teknologi AI masih kesulitan dalam merekayasa mata dengan akurasi tinggi, terutama jika gambar menampilkan lebih dari satu orang. Selain itu, warna kulit dalam foto seringkali terlihat tidak alami, sementara fitur wajah bisa tampak buram atau tidak konsisten.
Namun, yang menjadi perhatian utama para ahli bukan hanya soal kemampuan AI dalam memanipulasi gambar, melainkan juga kecepatan inovasi teknologi dan potensi penyalahgunaannya.
Selain bentuk mata dan warna kulit, ada beberapa petunjuk lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi foto palsu yang dihasilkan AI. Beberapa di antaranya adalah:
Secara umum, cara terbaik untuk mengenali foto palsu AI adalah dengan mencari ketidakkonsistenan dalam gambar. Selain elemen-elemen di atas, detail kecil seperti tekstur rambut dan bentuk tubuh juga sering kali terlihat tidak sempurna atau lebih buram dibandingkan bagian lainnya.
Salah satu trik lain untuk menghindari penyebaran gambar palsu hasil manipulasi AI adalah dengan melakukan reverse image search menggunakan Google. Dengan metode ini, Anda bisa mencari gambar yang serupa di internet untuk melihat apakah ada referensi dari sumber resmi dan terpercaya.
Meskipun pencarian ini cukup efektif, tetaplah berhati-hati, karena AI memiliki akses ke database gambar yang sangat luas, sehingga gambar yang dihasilkan bisa tampak autentik meskipun sebenarnya buatan AI.
Dengan memahami cara-cara di atas, Anda bisa lebih waspada terhadap penyebaran foto palsu serta lebih bijak dalam mengonsumsi dan membagikan informasi di era digital yang semakin canggih ini.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 07 Feb 2025
Bagikan