Korea Selatan
Senin, 13 Mei 2024 08:34 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Duduk adalah salah satu aktivitas kita sehari-hari, bahkan menjadi bagian tak terhindarkan dari kehidupan banyak orang. Hal ini terutama bagi mereka yang bekerja di kantor atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu di depan layar.
Namun, ternyata terlalu lama duduk dalam waktu yang panjang dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan Anda.
Dilansir dari laman Mayo Clinic pada Selasa, 7 Mei 2024, studi yang menganalisis 13 penelitian tentang waktu duduk dan tingkat aktivitas menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari delapan jam sehari tanpa aktivitas fisik memiliki risiko kematian yang serupa dengan risiko yang ditimbulkan oleh obesitas dan merokok.
Namun, analisis ini juga menemukan bahwa 60 hingga 75 menit aktivitas fisik moderat setiap hari dapat menetralkan efek negatif terlalu banyak duduk. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan duduk terlalu lama.
Lebih lanjut, WebMD, menyebutkan 13 bahaya duduk terlalu lama untuk kesehatan Anda.
Para ilmuwan telah menemukan hubungan antara duduk dalam waktu yang lama dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Dalam sebuah studi, pengemudi angkutan umum yang duduk di sebagian besar hari mereka memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan kondektur atau penjaga yang berdiri.
Terlalu sering duduk telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dini, bahkan jika seseorang rutin berolahraga. Oleh karena itu, olahraga tidak dapat mengimbangi efek negatif dari terlalu banyak duduk.
Duduk dalam waktu yang lama juga meningkatkan risiko terkena demensia. Selain itu, risiko diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi juga dapat meningkat akibat kebiasaan duduk yang berlebihan.
Efek dari terlalu banyak duduk sulit dikompensasi hanya dengan olahraga. Bahkan jika seseorang berolahraga 7 jam seminggu, hal itu tidak dapat mengimbangi efek duduk dalam waktu yang lama.
Terlalu sering duduk dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Hal ini disebabkan oleh perubahan cara tubuh bereaksi terhadap insulin, hormon yang membantu mengubah gula dan karbohidrat menjadi energi.
DVT adalah kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di kaki karena terlalu banyak duduk diam. Jika gumpalan ini terlepas dan masuk ke paru-paru, dapat menyebabkan kondisi serius.
Kebiasaan duduk yang berlebihan sering terkait dengan peningkatan berat badan atau obesitas, bahkan jika seseorang berolahraga secara teratur.
Terlalu sering sendirian dan terlibat dalam aktivitas berbasis layar akibat terlalu banyak duduk dapat meningkatkan tingkat kecemasan seseorang.
Posisi duduk yang tidak ergonomis dapat merusak otot punggung, leher, dan tulang belakang. Punggung Anda tidak menyukai sesi duduk yang terlalu lama.
Baca Juga: Pekerja Wajib Tahu, Berikut Langkah Hindari Sakit Punggung karena Duduk
Terlalu banyak duduk dapat menyebabkan darah terkumpul di kaki, meningkatkan risiko varises dan spider veins.
Orang dewasa yang tidak aktif dan terlalu sering duduk mungkin lebih rentan terhadap osteoporosis dan penurunan kemampuan melakukan tugas-tugas sehari-hari.
Duduk dalam waktu yang lama juga terkait dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, endometrium, dan paru-paru.
Terlalu banyak waktu sendirian dan terlibat dalam aktivitas berbasis layar dapat meningkatkan kecemasan sosial dan menurunkan kesejahteraan mental
Untuk mengurangi dampak buruk dari terlalu banyak duduk, disarankan untuk memperbanyak gerakan sepanjang hari. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
- Berhenti duduk setiap 30 menit untuk melakukan sedikit gerakan atau peregangan.
- Pertimbangkan untuk menggunakan meja berdiri jika Anda bekerja di meja.
- Berjalan-jalan di sekitar kantor atau rumah setiap beberapa jam.
- Bicarakan dengan atasan Anda tentang menggunakan meja treadmill atau meja yang dapat diatur tingginya.
- Berdiri saat berbicara di telepon atau menonton televisi untuk memecah waktu duduk.
Menurut para peneliti, aktif secara fisik secara teratur dapat membantu menetralkan dampak negatif terlalu banyak duduk.
Memulai dengan perubahan kecil dalam rutinitas harian, seperti lebih sering berdiri atau bergerak saat bekerja, dapat memiliki manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang.
Dengan memperbanyak gerakan dan mengurangi waktu duduk, Anda dapat mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 11 May 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Mei 2024
Bagikan
Korea Selatan
19 jam yang lalu