UMS Kukuhkan 145 Fisioterapis, Siap Mengabdi di Puskesmas

Kusumawati - Selasa, 30 Desember 2025 08:03 WIB
Pengukuhan Fisioterapi UMS Surakarta (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) secara resmi mengukuhkan 145 mahasiswa dalam prosesi Sumpah Profesi Fisioterapis Angkatan IX Tahun Ajaran 2024/2025. Acara sakral ini dihadiri keluarga lulusan dari berbagai daerah di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan, Selasa (23/12).

Para lulusan ini telah menyelesaikan total 37 SKS dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata yang memuaskan, serta dituntut telah melalui praktik klinik di rumah sakit, klinik fisioterapi, dan komunitas.

Ketua Program Profesi Fisioterapis, Suryo Saputra Perdana, S.Fis., M.Sc., PT., berpesan agar para lulusan segera mendarmabaktikan ilmunya dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Rektor Tekankan Prinsip PT IMAM

Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., membekali lulusan dengan prinsip PT IMAM (Profesional, Transendensi, Pengamalan Ilmu, dan Menjaga Hubungan Antar Manusia).

“Hakikat ilmu, profesi itu adalah transendensi, yaitu semata-mata mengharapkan kerinduan Allah Ta'ala. Pendidikan hakikatnya adalah untuk memanusiakan manusia dan memartabatkan kehidupan,” ujar Rektor UMS.

Untuk mendukung pembelajaran praktik kesehatan, UMS saat ini memiliki dua rumah sakit pendidikan, yaitu RSGM Soelastri UMS dan Rumah Sakit UMS A.R. Fachrudin.

Peluang Emas Fisioterapis di Layanan Primer

Dalam sambutannya mewakili orang tua, Harmi, AMF, memberikan pesan optimisme terkait prospek karir lulusan. Mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024, Harmi menyebutkan fisioterapis kini menjadi tenaga kesehatan vital di Puskesmas.

"Kementerian SDM menyebutkan kita membutuhkan sekitar 25 ribu [fisioterapis], sementara puskesmas di seluruh Indonesia baru 800-an yang memiliki tenaga fisioterapi," ungkap Harmi, menyoroti besarnya peluang kerja yang menanti.

Senada dengan hal tersebut, Mohammad Rendy Herdiansyah, Ftr., mewakili Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), menekankan peran strategis praktisi fisioterapis di era transformasi pelayanan kesehatan.

"Sistem menuntut layanan yang lebih dekat dengan masyarakat, lebih preventif, dan lebih berorientasi pada fungsi. Kehadiran fisioterapis di Puskesmas dan layanan primer bukan pilihan, melainkan keniscayaan," tegasnya.

Perwakilan IFI berharap lulusan UMS menjadi fisioterapis profesional yang menjunjung tinggi ikrar sumpah, etika profesi, dan siap menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin berorientasi pada upaya promotif dan preventif.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS