Tuntaskan Kemiskinan! Pemprov Jateng Salurkan 1.000 Sambungan Listrik Gratis

Kusumawati - Senin, 13 Oktober 2025 09:05 WIB
Senyum bahagia anak saat rumahnya dapat listrik gratis dari pemprov Jateng (Humas Jateng)

DEMAK (Soloaja.co) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berhasil menuntaskan target penyaluran 1.000 sambungan listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu sepanjang tahun 2025. Bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini merupakan implementasi semangat "Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah" dan sejalan dengan prioritas pengentasan kemiskinan.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Agus Sugiharto, menyampaikan bahwa program senilai Rp 1,225 miliar ini telah terealisasi sepenuhnya dan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng. Setiap penerima mendapat bantuan senilai Rp 1.225.000.

“Pada tahun 2025 ini Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah diberikan anggaran untuk 1.000 rumah, dan seluruhnya sudah terealisasi,” ujar Agus, Senin (13/10/2025).

Menerangi dan Membangkitkan Ekonomi Masyarakat

Agus Sugiharto menekankan bahwa program sambungan listrik gratis ini selaras dengan program prioritas Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin. Tujuannya tidak hanya sebatas menerangi, tetapi juga diharapkan mampu "membangkitkan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat".

"Ini juga merupakan salah satu wujud dari implementasi terhadap Asta Cita kedua, yaitu ketahanan energi pangan dan air," tambahnya.
Dinas ESDM berkomitmen melanjutkan program ini dengan menggandeng berbagai stakeholder. Tahun ini, bantuan dari CSR berhasil memberikan tambahan 248 sambungan listrik untuk warga miskin, dan Pemprov juga sedang mengajukan usulan dana dari APBN.

Kisah Penerima Manfaat: Anak Bisa Belajar Nyaman

Bantuan ini disambut gembira oleh para penerima manfaat, salah satunya Reni Handayani dari Desa Sidokumpul, Kecamatan Guntur, Demak. Sebelumnya, Reni harus berbagi listrik berdaya 450 VA dengan dua rumah, yang mengakibatkan listrik sering anjlok atau mati.

“Kalau anak belajar di malam hari sering mati lampu karena gak kuat. Anak saya yang satu SD yang satu masih balita,” cerita Reni. Kini, setelah mendapat bantuan, ia merasa sangat terbantu. "Sekarang sudah gak mati-mati lagi. Anak bisa belajar dengan nyaman."

Hal senada diungkapkan Rohyati dan Munif Muhtadi dari desa yang sama. Sebelum mendapat bantuan, mereka harus menyalur listrik dari rumah mertua atau orang tua, sehingga sering harus bergantian dalam menggunakan alat elektronik.

“Alhamdulillah senang dapat bantuan. Sekarang bisa masak, bisa mutar lagu karena listrik punya sendiri,” ungkap Rohyati bahagia.
Munif juga menegaskan, “Bantuan sambungan listrik gratis sangat bermanfaat bagi keluarga saya. Sudah tidak lagi anjlok dan bisa buat kebutuhan hidup yang harus menggunakan elektronik.”

Editor: Redaksi

RELATED NEWS