JUSTINA.png

Warren Buffett.

Warren Buffett Raup Rp1,5 Miliar Setiap Jam Hanya dari Saham Coca-Cola

Warren Buffett memilih Coca-Cola karena bisnisnya sederhana, menguntungkan, dan mendunia.

Warren Buffett Hasilkan Rp1,5 Miliar per Jam dari Coca-Cola

soloaja

Saham Coca-Cola Bikin Warren Buffett Tajir Rp1,5 Miliar Setiap Jam

business-concept-with-graphic-holography.jpg

Trik Jitu dari Pengamat Pasar Modal untuk Raih Keuntungan Instan dari Saham Dividen 

Investasi saham tidak melulu soal mengejar capital gain dari kenaikan harga saham. Bagi sebagian investor, strategi dividend investing bisa menjadi cara yang lebih tenang namun tetap menguntungkan untuk menumbuhkan dana. Pengamat pasar modal Teguh Hidayat membagikan dua strategi jitu dalam meraih cuan dari dividen saham yang layak dicermati, terutama di tengah kondisi pasar yang sedang lesu.

Trik Pengamat Pasar Modal untuk Raih Keuntungan Instan dari Saham Dividen 

Tips Sukses Investasi Saham Dividen untuk Keuntungan Instan

Sukses Gelar RUPST 2025, BRI Tetapkan Strategi Keuangan yang Solid


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta.

Keputusan BRI di RUPST 2025: Dividen Rp51,73 Triliun dan Buyback Saham 

RUPST 2025: BRI Beri Dividen Besar dan Lakukan Buyback Rp3 Triliun


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta. 

BRI Bagikan Dividen Rp51,73 Triliun dan Buyback Saham

16440667696687.png

Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan

Ini beberapa jenis investasi jangka pendek yangmendatangkan cuan dan cocok bagi pemula.

Jenis Investasi Jangka Pendek, Pilihan Tepat Datangkan Cuan

Investasi Jangka Pendek: Pilihan Tepat untuk Keuntungan Cepat

Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Ilustrasi Bursa - Panji 6.jpg

 Dividen trap terjadi ketika investor terpikat oleh dividen tinggi suatu perusahaan tanpa memperhitungkan risiko fundamental yang mendasarinya. 