Suntikan Entrepreneurship Anti-Korupsi: Kejari Sukoharjo Targetkan Pemimpin Muda Jadi 'Agen Mental Baja'
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo mengambil langkah terobosan dalam upaya pemberantasan korupsi. Bukan hanya melalui penindakan, Kejari kini fokus pada pencegahan dengan menyasar langsung para pemimpin muda lewat penguatan mental dan semangat wirausaha.
Dalam sebuah Diskusi Publik inspiratif di Menara Wijaya Sukoharjo, Jumat (26/09), Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sukoharjo, Dr. Titin Herawati Utara, menegaskan bahwa generasi muda adalah kunci perubahan.
"Salah satu yang paling kami rasa efektif itu adalah sasarannya anak muda," ujar Kajari. "Kami hadirkan contoh-contoh sukses anak muda di lingkungan Sukoharjo dan Surakarta yang bisa mereka lihat sukses melalui jalannya masing-masing."
Sasaran yang hadir adalah perwakilan terpilih dari senat mahasiswa, BEM, OSIS, dan karang taruna. Mereka diharapkan menjadi "Agen Perubahan" yang membawa sikap antikorupsi di lingkungan mereka.
Anak Muda Jateng Nggak Kuat Tekanan?
Diskusi ini menjadi penting karena menyoroti tantangan mental yang dihadapi Generasi Z saat ini. Dr. Zulkifli Gayo, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah Jawa Tengah, mengungkapkan temuan mengejutkan: 80% anak muda di Jawa Tengah ragu mengembangkan potensi setelah lulus kuliah.
Ia menyoroti tantangan "generasi memble" yang tidak kuat dengan tekanan. "Banyaknya PHK atau jobless itu bukan karena kasus perusahaan, tapi karena etos kerja yang rendah dan tidak kuat dengan tekanan," tegas Zulkifli Gayo.
Padahal, Generasi Z di Jawa Tengah mencapai 26% atau 9,2 juta jiwa. Sayangnya, 20,3% di antaranya berstatus NEET (Not in Education, Employment, or Training), menghadapi masalah kompleks mulai dari sistem konvensional hingga mentalitas non-resiliensi.
Entrepreneurship adalah Kunci Antikorupsi dan Mental Baja
Menawarkan solusi jangka panjang, para narasumber sepakat bahwa kewirausahaan adalah jalan ninja untuk membangun integritas dan ketahanan mental.
Luki Adhi Sulaksono, CEO Dua Naga Corporation (yang menaungi 20 perusahaan), menekankan bahwa entrepreneurship melatih mental yang tidak pernah patah semangat.
“Yang harus dilatih anak muda adalah mental yang tidak pernah patah semangat dan keyakinan pada usaha. Saya mengajarkan untuk mental harus kuat dan 5 poin tadi (Niat, Doa, Keyakinan, Usaha, dan Kesabaran) kita tentang keyakinan dalam agama kita masing-masing, Insyaallah pasti ada untuk mempercepat hajat-hajat kita,” jelas Luki.
Senada dengan itu, Machmud Lutfi Huzain, pengusaha muda sekaligus Anggota DPRD Sukoharjo, menambahkan bahwa kemapanan ekonomi pribadi melalui wirausaha akan membentuk pola pikir independen dan berintegritas.
"Jiwa entrepreneur itu nanti sangat penting untuk bisa membantu pemerintah dalam membuka lapangan kerja," ujarnya. Pola pikir ini dinilai krusial, bahkan saat pemuda tersebut kelak terjun ke dunia politik, menjadikannya benteng kuat melawan godaan korupsi.