Yukata Peduli Bangsa, Sambangi Pengungsi Kemalang Bagikan Nasi Kotak dan 460 Faceshield
Sabtu, 21 November 2020 18:11 WIB
Yukata Peduli memberikan bantuan nasi kotak dan faceshield untuk pengungsi Tegalmulyo Kemalang Klaten undefined
KLATEN (Soloaja.co) - Yukata Peduli Bangsa kembali melakukan aksi sosial. Kali ini menyambangi pengungsi Merapi yang ada di wilayah kabupaten Klaten.
"Kami berusaha hadir dalam setiap bencana. Kali ini kami sambangi pengungsi warga Klaten yang terdampak bahaya Merapi, yakni di desa Tegalmulyo dan desa Balerante, kecamatan Kemalang," ungkap Iskandar Salawi, Korlap Yukata Peduli Bangsa, di Balai desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, Jumat 20 November 2020.
Pada kesempatan tersebut, Yukata Peduli Bangsa memberikan bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 460 boks dan 460 buah faceshield.
"Bantuan yang kami serahkan sesuai kebutuhan pengungsi, kita konsultasikan dulu dengan koordinator pengungsian agar tepat sasaran. Bantuan ini tidak berhenti disini, akan berlanjut sesuai situasi dan kondisi," imbuh Iskandar.
Yukata merupakan salah satu produsen kasus berkualitas di Indonesia, salah satu pabriknya berada di Wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Disampaikan Purnama, sekretariat dan logistik pengungsian, situasi di pengungsian Tegalmulyo kondusif.
"Ada sekira 100 an pengungsi dari tiga dusun yakni dukuh Majekan, Canguk, Sumur, dengan prioritas ibu hamil, usia lanjut, anak anak, dan disabilitas." Kata Purnomo.
Pengungsi dibagi 3 barak, dengan diatur sekat sekat sesuai protokol kesehatan. Diketahui pengungsi datang sore atau malam hari, paginya mereka kembali ke rumah beraktivitas.
Mengenai kebutuhan logistik, Purnomo sangat berterimakasih pada masyarakat yang mendukung dan bantuan logistik tercukupi.
"Kami tidak bisa hanya berharap pada bantuan logistik dari pemerintah. Alhamdulilah banyak bantuan dari pihak ketiga, termasuk salah satunya bantuan dari Yutaka Peduli ini." Imbuh Purnomo.
Ditambahkan Subur, koordinator relawan mengatakan masyarakat Tegalmulyo sudah teredukasi dalam siaga kebencanaan.
"Masyarakat Tegalmulyo sudah paham mengenai status Merapi dan bagaimana harus bersikap." Kata Subur.
Desa Tegalmulyo dan Balerante termasuk desa dalam lingkaran rawan bahaya bencana Merapi, karena jaraknya kurang dari 5 km dari puncak. Seluruh warganya sudah dikondisikan menghadapi bahaya merapi.
Bagikan
RELATED NEWS