Waran Terstruktur Hadir di BEI, Tawarkan Leverage Tinggi untuk Raih Untung Saham Besar

Kusumawati - Kamis, 02 Oktober 2025 16:25 WIB
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dan Kepala BEI Jateng II M Wira Adibrata. (Soloaja)

KARANGANYAR (Soloaja.co) - Dunia investasi pasar modal Indonesia kini semakin variatif dengan hadirnya instrumen baru yang menarik, yaitu Waran Terstruktur. Instrumen ini menawarkan cara yang lebih terjangkau bagi investor untuk mengambil untung dari pergerakan harga saham-saham besar.

Penjelasan mendalam mengenai instrumen ini disampaikan dalam workshop yang digelar oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jawa Tengah 2 di Rumah Atsiri Karanganyar, Kamis (2/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono, dan Kepala BEI Jateng II M Wira Adibrata.

Pasar Modal Indonesia Terus Menguat Secara Global

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa BEI terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, menempatkan Indonesia di jajaran bursa terbesar dunia.
"Hingga awal Agustus 2025, kapitalisasi pasar BEI telah mencapai Rp13.400 triliun, menempatkan Indonesia dalam jajaran 20 bursa saham terbesar di dunia," ujar Jeffrey Hendrik.

Selain kapitalisasi, aktivitas perdagangan harian juga sangat tinggi, menembus angka Rp13,4 triliun, menjadikan Indonesia sebagai bursa ke-11 terbesar secara global dari sisi aktivitas perdagangan.
BEI terus berupaya memperluas jenis produk investasi, di antaranya bursa karbon, waran terstruktur, short selling, dan rencana peluncuran liquidity provider serta instrumen repo.

Waran Terstruktur: Anak Kandung Saham dengan Modal Kecil

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI, Ignatius Denny Wicaksono, menjelaskan bahwa Waran Terstruktur sering disebut sebagai 'anak kandung dari saham' karena nilainya bergantung pada saham dasar, dan diterbitkan oleh lembaga keuangan.

Secara sederhana, Waran Terstruktur adalah efek yang memungkinkan investor untuk 'memesan' saham pada harga dan waktu yang sudah ditetapkan (exercise price).
* Waran Call: Investor mendapat hak untuk membeli saham, cocok jika harga diprediksi naik.
* Waran Put: Investor mendapat hak untuk menjual saham, cocok jika harga diprediksi turun.
"Anda hanya perlu membayar uang muka atau premi yang jauh lebih kecil dibandingkan harga saham aslinya," jelas Denny.

Keuntungan Utama: Efek Leverage

Daya tarik utama Waran Terstruktur adalah efek leverage. Dengan modal yang relatif kecil, investor bisa mendapatkan eksposur terhadap pergerakan saham-saham mahal dan meraih untung besar jika prediksi harga sesuai.

Saat Waran mencapai jatuh tempo dan menguntungkan (in the money), investor tidak perlu repot membeli atau menjual saham, karena keuntungan (selisih harga) akan langsung ditransfer secara tunai (cash settlement) ke rekening.

Peringatan Risiko: Waktu dan Gagal Bayar

Meskipun potensi keuntungannya tinggi, Denny Wicaksono mengingatkan Waran Terstruktur adalah investasi berisiko tinggi yang harus dipahami secara mendalam:
* Risiko Waktu: Waran memiliki masa kedaluwarsa. Jika saat jatuh tempo Waran tidak menguntungkan (out of the money), dana premi yang dibayarkan bisa hangus.
* Risiko Penerbit: Ada risiko kredit jika lembaga keuangan penerbit gagal memenuhi kewajibannya (gagal bayar).
* Risiko Saham Dasar: Nilai Waran sangat bergantung pada kinerja saham yang mendasarinya.

Kepala BEI Jateng II, M Wira Adibrata, menambahkan bahwa workshop semacam ini bertujuan meningkatkan literasi pasar modal selain saham dan terbukti meningkatkan jumlah investor di wilayahnya. Waran Terstruktur disimpulkan sebagai alat investasi yang kuat, namun investor disarankan untuk memahami betul cara kerja, masa berlaku, dan risikonya sebelum berinvestasi.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS