Viral Mainan Lato-Lato, Penjual di Pasar Gede Banyak Pembeli

Kusumawati - Rabu, 28 Desember 2022 16:44 WIB
Caption foto : Penjual lato-lato di Pasar Gede Solo, Sunardi sedang menjual barang dagangannya. (soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Permainan tradisional lato-lato tengah viral di jagat raya, tak terkecuali di Kota Solo. Hal ini membuat bisnis menjual lato-lato menjadi salah satu pilihan yang menggiurkan.

Lato-lato adalah mainan dengan dua bola pemberat yang diikat dengan tali seperti pendulum. Cara mainnya yakni dengan membenturkan dua bola pemberat secara cepat, sehingga menimbulkan bunyi yang khas.

Salah satu penjual lato-lato di Pasar Gede Solo, Sunardi Rabu, 28 Desember 2022 menjelaskan di tengah viralnya permainan lato-lato, dia dapat menjual sebanyak 10 buah dalam sehari.

"Peningkatan setelah viral tapi masih banyak pedagang jadi yang masih lumayan aja ada penghasilan. Biasanya ya 10 kalau nggak salah soalnya yang jualan banyak nggak sendiri aja," kata Sunardi.

Sunardi menjual barang dagangannya antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000. Kisaran harga berdasarkan ukuran lato-lato.

Pembeli Sunardi mayoritas adalah anak-anak. Akan tetapi lantaran viral, banyak orang dewasa yang turut membeli permainan tradisional tersebut.

"Biasanya yang beli rata-rata anak-anak. Kurang paham sih saya soalnya kayaknya masih pada bingung kalau saya ini kan mainan viral jadi cepet boomingnya jadi pengen beli pengen mainin aja gitu. Mereka kan belajar sendiri lihat di youtube kan anak-anak sekarang sudah megang handphone juga," imbuhnya.

Meski tengah viral dan digandrungi oleh anak-anak, Sunadi tetap menghimbau agar saat bermain tetap didampingi oleh orang tua. Sebab dikhawatirkan talinya lepas dan mengenai bagian tubuh saat bermain.

Hal ini juga dibenarkan oleh penjual lato-lato lain, Hadi Prayitno bahwa mainan tradisional zaman dahulu itu di viralkan lagi.

"Kebanyakan yang antusias itu yang beli anak-anak dari umur 3 tahun, tapi dewasa juga ada tergantung tipikal orangnya. Kalau itu sebetulnya bagus kayak generasi kami generasi penerus itu juga nggak tahu mainan zaman dulu itu seperti apa dan kami tonjolkan lagi kita viralkan lagi," katanya.(*)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS