Viral Info Solo Lockdown Adalah Hoax

Kusumawati - Sabtu, 05 Desember 2020 22:01 WIB
Poster informasi hoax dari Humas Pemkot Surakarta yang posting di Instagram undefined

SOLO (Soloaja.co) - Beredarnya info Solo Lockdown pada tanggal 10 Desember- 20 Januari 2021, meresahkan sejumlah pihak. Terutama para pelaku wisata, baik hotel, biro perjalanan maupun rumah makan.

Namun, Dipastikan pernyataan tersebut adalah tidak benar. Hal tersebut diumumkan oleh Humas Pemkot Surakarta dalam Instagramnya.

Informasi yang benar bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah menyiapkan Surat Edaran (SE) terbaru dalam penanganan dan pencegahan Covid-19, mengacu pada hasil rapat pada tanggal 3 Desember 2020.

Bahwa dihimbau masyarakat tidak melakukan mudik ke Solo mulai tanggal 15 Desember 2020. Kalau nekat mudik akan dikarantina di Beteng Vastenburg.

"Pemudik yang mulai pulang tanggal 15 Desember akan langsung kita karantina, langsung menempati Benteng Vastenburg, yang pulang tanggal 23 Desember atau setelah tanggal 15 juga akan kita karantina 14 hari. Intinya jangan mudik dulu. Waktu lebaran juga tidak boleh mudik, natal dan tahun baru ini juga dilarang mudik, tujuannya apa tha? Biar semua sehat dan persebaran Covid tidak semakin banyak”, tegas Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo.

Pada SE Wali Kota terbaru ini memutuskan Pemerintah Kota mengusulkan pada Gubernur Jawa Tengah untuk menggunakan Donohudan sebagai rumah sakit darurat yang diperuntukan tempat karantina bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala), yang kedua Pemerintah memutuskan akan membuat rumah karantina bagi pemudik libur Natal dan akhir tahun. Benteng Vasntenburg akan digunakan sebagai rumah karantina bagi semua pemudik ini.

Dalam SE terbaru tersebut juga mengatur sanksi baru bagi pelanggar protokol kesehatan. Wali Kota menegaskan, bagi warga yang kedapatan melanggar protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) akan ditingkatkan sanksinya.

“Yang sudah berjalan kemarin membersihkan sungai 15 menit, ini kita tambahi jadi 1 hari. Tapi tetap manusiawi, kita sediakan alatnya seperti sarung tangan, cangkul, sabit dan sepatu booth serta ada makan sekali pas istirahat”, tandas Wali Kota.

Rudy menambahkan, Solo juga akan menyiapkan posko pemantau bagi para pemudik yang ada di beberapa titik Kota Solo. Langkah ini diambil untuk menjaga agar persebaran Covid – 19 bisa ditekan.

“Saya tegaskan lagi terutama untuk pusat perekonomian yang harus tetap berjalan, terapkan 3M, jangan ngenyel. Terutama pedagang pasar tradisional. Kalau masih ngeyel dan terjaring sampai 3 kali oleh Satgas akan kami cabut ijin usahanya, ini tidak hanya untuk pedagang pasar tapi untuk semua pelaku usaha, perkantoran, warung, restoran, tanpa terkecuali”, pungkas Wali Kota Rudy.

Bagikan

RELATED NEWS