UNS Gelar Silaturahmi Tahunan, Rektor Prof Jamal Wiwoho Tekankan Esensi Idulfitri

Kusumawati - Senin, 17 Mei 2021 17:52 WIB
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho (foto: istimewa UNS) undefined

SOLO (Soloaja.co) – Dalam rangka hari raya Idulfitri 1442 H, keluarga besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menggelar acara silaturahmi tahunan, Senin 17 Mei 2021.

Acara tersebut dilaksanakan secara luring di Auditorium UNS dan secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, juga disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube UNS.

“Acara silaturahmi tahunan merupakan tradisi rutin yang dilaksanakan oleh UNS. Tujuan dari acara tersebut adalah untuk memperkuat tali silaturahmi dan membangun nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan seluruh sivitas akademika UNS.” Ungkap Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho.

Selain dihadiri oleh seluruh sivitas akademika UNS, acara silaturahmi dalam rangka hari raya Idulfitri 1442 H juga dihadiri oleh para alumni UNS dan sejumlah tamu undangan lainnya. UNS turut mengundang Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA yang dipercayai menjadi penceramah. Yakni Menteri Pendidikan Nasional RI Periode 2009 – 2014, dan saat ini Saat ini juga menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Indonesia.

“Peristiwa ini menandakan kebesaran Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang ingin mengajak umatnya untuk hidup berdampingan, mempererat tali silaturahmi dan menjaga sikap toleransi antar umat,” kata Prof. Jamal.

Selain bertepatan dengan hari raya Kenaikan Isa Almasih, Idulfitri 1442 H merupakan tahun kedua bagi umat muslim di Indonesia dalam menyambut hari kemenangan di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, nuansa puasa tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Umat muslim tidak hanya menuntaskan ibadah puasa dan amalan pendukung lainnya selama bulan Ramadan tetapi juga mampu menghadapi dampak pandemi Covid-19.

“Manifestasi kesalehan tanda kita kembali fitri adalah jika kita mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik, memakai masker ke mana pun kita pergi, dan mencuci tangan, termasuk tidak mudik atau pulang kampung,” imbuh Prof. Jamal.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Prof. Jamal menegaskan bahwa esensi Idulfitri bukan tentang pulang kampung, melainkan senantiasa menjaga hati agar tetap suci.

“Esensi Idulfitri itu sejatinya bukan di kampung halaman, akan tetapi di manapun tempatnya selagi hati kita benar-benar masih terjaga dari kesucian,” pungkas Prof. Jamal.

RELATED NEWS