UNS Gelar Shalat Iduladha 1443 Hijriah di Halaman Gedung Rektorat

Kusumawati - Minggu, 10 Juli 2022 11:33 WIB
Shalat Idul Adha di halaman Rektorat UNS Surakarta (istimewa)

SOLO (Soloaja.co) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Shalat Iduladha 1443 H di halaman Gedung Rektorat dr. Prakosa UNS, Solo, Minggu 10 Juli 2022. Bertindak sebagai khatib yaitu Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus. Sementara, imam dalam salat ini yaitu Hilmi Ash Shidiqi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH).

Salat Iduladha ini diikuti oleh puluhan jemaah, baik dari sivitas akademika UNS maupun masyarakat umum yang tinggal di sekitar UNS. Suasana gembira menyelimuti wajah para jemaah, terlebih dalam salat Iduladha tahun ini, seisi halaman Rektorat penuh oleh jemaah.

Dalam khotbahnya, Prof. Ahmad Yunus menyampaikan bahwa Iduladha tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim AS.

“Jauh sebelum itu, praktik kurban sebenarnya sudah dilaksanakan oleh putra Nabi Adam AS, yaitu Habil dan Qabil. Diceritakan bahwa kurban Habil yang diterima. Ini pun bukan darah atau daging yang Allah terima, melainkan keikhlasan, ketulusan hati, dan ketakwaan dari sisi pemberi kurban,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa hal tersebut seperti yang tercermin dalam Al-Quran Surah Al-Hajj ayat 37.

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya,” imbuhnya.

Meskipun kurban telah berlangsung dari generasi pertama manusia, tapi syariat ibadah kurban baru dimulai ketika Nabi Ibrahim mendapat wahyu dari Allah. Nabi Ibrahim diminta untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail AS.

“Ketika Ismail menginjak dewasa, Nabi Ibrahim diuji dengan sebuah mimpi. Lalu, Ia menyampaikan mimpinya kepada Ismail bahwa dalam mimpinya, Ibrahim mendapat mimpi berupa wahyu dari Allah yang memintanya untuk menyembelih Ismail,” terangnya.

“Tatkala sang anak dan Ibrahim pasrah, Ibrahim membawa Ismail ke suatu tumpukan pasir. Lalu membaringkan Ismail dengan posisi pelipis di atas tanah dan siap disembelih. Atas kehendak Allah lah, penyembelihan tersebut dibatalkan,” tambahnya.

Hal tersebut merupakan sebuah ujian nyata dan Allah mengganti penyembelihan Ismail dengan hewan kurban lainnya. Demikianlah cara Allah memberikan balasan kepada orang-orang baik.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS